Jambiday.com, MUARO JAMBI– Puluhan mahasiswa program Doktor Universitas Jambi (Unja) menggelar kuliah lapangan di Kompleks Percandian Muaro Jambi, Sabtu (30/8/2025). Sekaligus menggelar PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru) Program Doktor Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UnJa.
Selain sebagai bagian dari kegiatan akademik, kunjungan ini sekaligus memberi pemahaman strategis tentang penguatan ekonomi Jambi, kerja sama internasional, hingga penerapan standar kebijakan global untuk menarik investasi dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia, khususnya Provinsi Jambi.
“Mudah-mudahan dengan kunjungan mahasiswa S3 Unja juga bisa bermanfaat bagi promosi Candi Muaro Jambi,” ujar H. Usman Ermulan, mahasiswa program Doktoral Ekonomi Unja.

Dalam kesempatan itu, Usman tampak duduk bersebelahan dengan H. Ivan Wirata, Wakil Ketua I DPRD Provinsi Jambi, yang turut memberikan pandangan kritisnya terhadap arah pembangunan daerah.
Diskusi Panjang: SDA, Fiskal, dan Arah Kebijakan Ekonomi Jambi
Ivan Wirata menegaskan bahwa Jambi memiliki sumber daya alam (SDA) yang berlimpah. Namun, pemanfaatannya masih jauh dari optimal.
“Secara geografis kita punya ujung Jabung, pelabuhan Roro, tetapi sampai sekarang belum ada yang menjadi pelabuhan utama, belum ada yang menjadi outlet ekonomi Jambi. Sementara itu, Dana Bagi Hasil (DBH) yang kita terima tidak seimbang dengan potensi SDA, terutama dari sektor hilirisasi sawit serta batu bara,” tegas Ivan.
Menurutnya, kondisi fiskal Jambi belum ideal.
“Kalau bicara angka, masih belum sesuai dengan yang kita harapkan. Belum sampai Rp7 triliun. Artinya, kemampuan fiskal kita belum benar-benar baik,” ujarnya.
Dalam diskusi bersama Usman Ermulan dan mahasiswa lainnya dan turut didampingi oleh Dekan FEBI, Profesor Haryadi, Ivan juga menyoroti peran mahasiswa doktoral ke depan.
“Ada 39 calon doktor yang sedang menempuh pendidikan dengan target selesai 6,5 semester. Kami berharap lulusan ini mampu memberikan kontribusi nyata terhadap kebijakan moneter dan pembangunan ekonomi di Provinsi Jambi,” katanya.
Ivan juga menekankan pentingnya kualitas pendidikan tinggi di UnJa.
“Program studi bisnis dan ekonomi di Jambi belum meraih akreditasi unggul. Harapan kami, dengan hadirnya doktor-doktor baru, kualitas akademik bisa meningkat. Tamatan S3 ini bisa mendongkrak mutu S1 dan S2 agar bisa bersaing dengan daerah lain,” jelasnya.
Harapan Terbentuknya Himpunan Mahasiswa (Hima) Doktoral dan Dampak Sosial
Ivan Wirata sangat mengapresiasi terbentuknya himpunan mahasiswa doktoral secara resmi.
“Himpunan mahasiswa program doktor Alhamdulillah sudah dibentuk. Secara aklamasi saya jadi ketua, sudah ditunjuk sekretaris dan bendahara lalu disahkan oleh dekan. Dan pak Usman menjadi penasehat di struktur. Dengan begitu, akan lahir kegiatan akademik seperti seminar-seminar, riset, hingga berbagi ilmu dengan masyarakat,” ucapnya.
Lebih jauh, ia mencontohkan potensi kegiatan berbasis ekonomi lokal.
“Misalnya, seminar dipadukan dengan tour guide lokal di Candi Muaro Jambi. Ini bisa berdampak langsung pada pendapatan warga sekitar. Jadi kegiatan akademik sekaligus memberdayakan ekonomi rakyat,” tutur Ivan.
Ivan juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh mahasiswa dan dosen pembimbing.
“Profesor Hariyadi sebagai dekan juga hadir. Sebagai mahasiswa, kita semua sama, tidak ada kasta. Justru dari kebersamaan inilah lahir kekuatan untuk menjadikan generasi unggul di masa depan,” pungkasnya.
Candi Muaro Jambi, Warisan Dunia yang Menjadi Inspirasi
Kompleks Percandian Muaro Jambi diperkirakan berasal dari abad ke-6 Masehi. Hingga kini, situs bersejarah tersebut menjadi kompleks candi terbesar dan terawat di Pulau Sumatra. Sejak 2009, Candi Muaro Jambi telah diajukan ke UNESCO untuk ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia.

Dalam sejarah Nusantara, kawasan ini erat kaitannya dengan kejayaan Kerajaan Melayu dan Sriwijaya yang pengaruhnya meluas hingga Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Thailand. Kedua kerajaan tersebut memainkan peran penting dalam percaturan politik dan ekonomi internasional, menjadikan Jambi sebagai penghubung jalur perdagangan antara India dan Cina pada masanya. (OYI)








Discussion about this post