Jambiday.com, JAMBI- China Agricultural University (CAU) bekerja sama dengan Tencent resmi meluncurkan Global South Rural Entrepreneurs Initiative, sebuah program pengembangan kewirausahaan pedesaan berskala internasional yang mulai berjalan pada Juli 2025. Program tiga tahun ini bertujuan membina talenta muda dari negara-negara Global South untuk mendorong transformasi pedesaan, menciptakan inovasi, dan memperkuat ekonomi lokal.
Program yang merupakan perluasan dari pilot project sukses di Afrika ini kini mencakup lima negara: Indonesia, Kenya, Laos, Tanzania, dan Uganda. Pada tahun pertama, terdapat 42 peserta terpilih, termasuk 17 dari Indonesia yang berasal dari berbagai daerah seperti Bogor, Jakarta, Yogyakarta, Garut, NTT, Maluku, Bangka Belitung, serta dua perwakilan dari Provinsi Jambi.
Salah satu peserta dari Jambi adalah Muhammad Syahrehan Hamdi, pemuda kelahiran 16 Desember 2002 yang dikenal sebagai Founder & Manager Dpathi Coffee & Eatery. Rehan dinilai sebagai salah satu representasi anak muda Jambi yang kreatif dan progresif dalam mengembangkan usaha berbasis ekonomi komunitas. Selain Rehan, peserta asal Jambi lainnya adalah Merlia Tifani.
Pencapaian tersebut mendapat apresiasi dari Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Sudirman, yang menilai bahwa keterlibatan Rehan dalam program internasional ini menjadi bukti kualitas kreativitas generasi muda Jambi.
“Kami bangga ada anak Jambi seperti Rehan yang mampu menembus program bergengsi tingkat global. Ini menunjukkan kreativitas anak muda Jambi sangat hidup dan berkualitas. Pemerintah Provinsi tentu memberikan dukungan penuh,” ujar Sudirman saat menerima Rehan di ruang kerjanya.
Dukungan serupa disampaikan Wakil Wali Kota Jambi, Diza Aljosha Hazrin, yang menyebut kiprah Rehan sebagai inspirasi bagi pemuda lain di Kota Jambi.
“Rehan membuktikan bahwa anak muda Jambi mampu berdaya saing di tingkat global. Kreativitas dan keberaniannya membangun usaha hingga diakui dunia patut diteladani,” ujar Diza.
Rehan sendiri mengaku bangga dan bersyukur dipercaya mewakili Jambi dalam inisiatif internasional ini. Ia menyebut keikutsertaannya bukan hanya untuk pengembangan pribadi, tetapi juga sebagai kesempatan membawa ide-ide segar bagi pembangunan ekonomi lokal di daerahnya.
“Saya sangat bersyukur terpilih menjadi bagian dari program ini. Ini kesempatan besar bagi saya untuk belajar langsung mengenai pengembangan desa, pertanian modern, dan model bisnis digital. Harapan saya, apa yang saya pelajari nanti bisa saya bawa pulang untuk membantu mendorong inovasi dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Jambi,” kata Rehan.
Ia juga menambahkan bahwa keberhasilannya menembus program ini tidak lepas dari dukungan komunitas lokal dan pelanggan usaha kopi yang ia rintis.
“Dpathi Coffee & Eatery lahir dari semangat kolaborasi. Saya berharap pengalaman ini dapat memperkuat ekosistem UMKM kreatif di Jambi,” ujarnya.
Program Global South Rural Entrepreneurs Initiative akan dimulai dengan pelatihan daring pada Oktober 2025, dilanjutkan dengan pelatihan intensif di Tiongkok pada 30 November–9 Desember 2025. Para peserta akan mempelajari strategi pembangunan pedesaan, praktik pertanian modern, hingga perdagangan digital seperti e-commerce dan live streaming. Setelah itu, peserta akan kembali ke negara masing-masing untuk melakukan implementasi lapangan selama enam bulan.
Dengan dukungan IPB University, Kementerian Pertanian Kenya, serta berbagai institusi pemerintah di negara peserta, program ini diharapkan menjadi model pengembangan talenta yang dapat direplikasi di berbagai kawasan dan berkontribusi pada pencapaian SDGs serta revitalisasi pedesaan di Global South. (OYI)




Discussion about this post