Jambiday.com, MUARO BUNGO– Sungguh tragis pembunuhan dilakukan seorang pria kepada anak kandung sendiri. Dengan cara mengikat kaki dan tangan setelah itu dibuang ke bendungan air yang terletak di Dusun Mulya Jaya, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, hingga ditemukan tewas.
Informasi dihimpun, tewasnya korban diketahui setelah warga menemukan mayat dibendungan air tepatnya Kamis 2 Desember 2021 lalu. Dan pihak kepolisian mengetahui itu langsung membawa ke rumah sakit RS Hanafie Bungo untuk diotopsi.
Kapolres Bungo, AKBP Guntur Saputro saat dikonfirmasi membenarkan penemuan mayat di bendungan daerah Dusun Mulya Jaya dengan tangan dan kaki diikat. Diduga dibunuh oleh ayah kandung sendiri.
“Korban bernama Dodi (35 tahun), warga Jalan Sapat, Desa Mulyajaya, Kecamatan Pelepat. Dan untuk pelaku saat ini masih diperiksa intensif dan Senin, 6 Desember 2021 akan dilakukan pers rilis di Polres Bungo,” ujarnya.
Guntur menyebutkan, tidak hanya ayah kandung korban yang diamankan, rekan ayah kandung juga ikut terlibat yang saat ini sedang diperiksa intensif di Satreskrim Polres Bungo.
“Dari penyelidikan tim Polres Bungo, ada rekan ayah kandung korban ikut diamankan tepatnya Minggu 5 Desember 2021 yang saat ini sedang diperiksa,” jelasnya Senin, 6 Desember 2021.
Terpisah Kepala Desa Mulya Jaya, Soma Wiradinata saat dikonfirmasi membenarkan penemuan mayat dengan kaki dan tangan terikat merupakan warganya sendiri. Dan ada indikasi dibunuh karena tewas dibenam di bendungan air.
“Sebelum korban dibunuh sempat nongkrong dan rapat di KUD desa. Namun secara terkejut korban ditemukan dalam keadaan tewas di bendungan dengan tangan diikat beserta kaki korban,”terangnya.
Soma mengakui, jika korban sebelumnya punya riwayat gangguan jiwa namun setelah berbaur dengan masyarakat sembuh. Namun saat sebelum dibunuh korban dengan pelaku yang merupakan orang dekat korban sempat cekcok namun korban langsung dibunuh.
“Ya benar, korban dan pelaku orang dekat korban sempat cekcok namun kita terkejut saat korban ditemukan dalam tewas dibendungan air,”katanya. (NST)
Discussion about this post