Jambiday.com, MUARO BUNGO– Pasca terungkapnya pembunuhan terhadap Dodi (35 tahun), warga Jalan Sapat, Desa Mulyajaya, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, ternyata secara hidup-hidup di tenggelamkan ke bendungan air dengan tangan dan kaki terikat.
Kapolres Bungo, AKBP Guntur Saputro saat dikonfirmasi mengatakan, dari hasil
otopsi jasad Dodi di RS Hanafie Bungo dengan melibatkan dokter forensik Bratanata Jambi, korban dibunuh yang diketahui pelakunya ayah korban dan rekan ayah korban.
“Saat tangan korban diikat beserta kaki, pelaku membuang secara hidup-hidup ke bendungan,” ujarnya.
Guntur menyebutkan, tewasnya korban didalam bendungan air karena kehabisan oksigen. Dan dari hasil otopsi juga ditemukan ditenggorokan berupa pasir namun akan diselidiki lagi terhadap korban seperti apa kronologis pembunuhan korban.
“Meski tidak ada ditemukan disekujur tubuh korban luka-luka. Namun dari hasil otopsi korban dibunuh dengan cara tangan diikat beserta kaki lalu dibuang ke bendungan,” jelasnya Senin, 6 Desember 2021.
Guntur mengatakan, diamankannya dua pelaku pembunuh korban tepat Minggu, 5 Desember 2021. Yang saat ini sedang diperiksa intensif dan Senin, 6 Desember 2021, pihak Polres Bungo akan melakukan pers rilis supaya tahu lanjutan hasil pemeriksaan oleh penyidik.
“Saat ini dua orang yang diamankan terus diperiksa tim penyidik setelah itu senin langsung dilakukan pers rilis,” terangnya.
Guntur mengatakan awal terungkapnya korban dibunuh setelah warga menemukan sesosok mayat di bendungan air Dusun Mulya Jaya, Kecamatan Pelepat, Bungo. Tepatnya Kamis, 2 Desember 2021 sekitar pukul 18.00 WIB. Dan pihak kepolisian mengetahui itu langsung di bawa ke rumah sakit dan langsung diotopsi. Dan hasilnya korban benar-benar dibunuh.
“Dari hasil penyelidikan terhadap saksi-saksi warga Mulya Jaya terungkaplah dua pelaku,” katanya. (NST)
Discussion about this post