Jambiday.com, JAMBI – Jalan rusak parah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi terus menjadi perhatian publik. Sebelumnya dua orang ibu rumah tangga meninggal dunia karena terjebak macet di dalam ambulance. Sampai saat ini masih juga jalannya rusah parah. Sehingga ratusan mobil terjebak macet hingga berjam-jam.
Ari Suryanto, pemerhati lingkungan hidup Jambi mengatakan, jalan rusak yang seharusnya kewenangan Pemerintah Provinsi justru dibiarkan saja sampai rusak parah dan warga sanggup dibiarkan terjebak macet.
“Kita sangat kecewa sekali dan panjang keseluruhan jalan yang harus diperbaiki mencapai 37 kilometer,”ujarnya.
Ari mengatakan, jalan rusak merupakan satu-satunya akses jalan terdekat untuk menuju Ibukota Kabupaten Tanjabtim sebelum menuju ke Ibukota Provinsi. Dan masyarakat juga pertanyakan komitmen Gubernur Jambi dalam memperhatikan jalan.
” Jalan rusak terparahnya di Siau, Kecamatan Sabak Timur. Dan Pak Presiden Joko Widodo tolong tegur Gubernur Jambi dan Bupati Tanjabtim karena membiarkan jalan rusak di Tanjabtim. Sampai berjam-jam macet panjang,”jelasnya Rabu 6 April 2022.
Ari Suryanto menyebutkan, jalan yang rusak merupakan urat nadi bagi masyarakat dalam mengangkut hasil pertanian, perkebunan dan hasil perikanan untuk di pasarkan. Sehingga memberikan dampak positif dalam menopang dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Dengan terjadinya kerusakan jalan tersebut, tentunya menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Di mana banyak kendaraan masyarakat terjebak macet, bahkan sejumlah kendaraan harus bermalam di jalan,” tegasnya.
Ari berharap, alat berat milik Pemprov yang ada di Tanjabtim sebaiknya standbye di lokasi kerusakan jalan, sehingga jalan bisa normal.
” Hendaknya perlu keseriusan untuk penanganannya, di mana ada 4 Kecamatan yang ada di wilayah tersebut membutuhkan infrastruktur jalan dalam menopang lajunya pertumbuhan ekonomi masyarakat,” katanya. (NST)
Discussion about this post