Jambiday.com, JAMBI – Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi kecewa dengan pihak akademik kampus.
Terlihat puluhan mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (Febi) UIN STS Jambi menggelar aksi unjuk rasa di kantor akademik Febi. Kamis (17/11/2022).
Mahasiswa menuntut bahwa diduga maraknya pungutan liar (Pungli) di lingkungan Fakultas. Serta meminta perbaikan sarana fasilitas belajar yang tidak layak.
Tuntutan yang merujuk kepada maraknya transaksi pungutan bagi mahasiswa, diungkapkan adanya pemanfaatan dari oknum dosen yang melakukan pungutan baik dalam bentuk uang ataupun barang.
Hal itu diungkapkan Kordinator Lapangan, Boy Pratama, ia merasa kecewa karena tidak dapat bertemu langsung dengan Pimpinan Fakultas guna menyampaikan Aspirasinya.
“Kami menginginkan kasus dugaan korupsi Pungli yang ada di fakultas Ekonomi UIN Jambi secara khusus di usut sampai ke akar akarnya. Karena persoalan pungutan liar ini dilakukan tidak hanya satu dua orang dosen saja melainkan hampir semua (dosen) menguras mahasiswa,” ungkapnya.
Selain itu hal senada juga dikatakan masa aksi, Anta, menurutnya pungli yang dilakukan tidak hanya berbentuk uang, namun juga meminta mahasiswa untuk membelikan barang.
“Bukan hanya uang saja yang dipinta, ada buku, Kipas angin dan bahkan televisi. Terlebih lagi kami juga menuntut fasilitas belajar yang memadai, contoh seperti jendela kelas yang hampir copot, beberapa kelas listriknya mati total, dan kondisi kelas yang panas saat belajar,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Dekan III Febi UIN Jambi, Dr. Addiarahman mengungkapkan, pihaknya akan menindaklanjuti apa yang menjadi tuntutan mahasiswa, dan segera melaporkan ke Dekan selaku pimpinan tertinggi di Fakultas.
“Saya akan menyampaikan rasa kecewa kalian kepada pimpinan, agar kita semua dapat menikmati proses belajar mengajar dengan standar mutu kita, dan fakta integritas siap untuk di tanda tangani sebagai atas nama dekan Febi,” katanya.
Adapun fakta integritas yang dibuat berbunyi, mahasiswa mengusut tuntas supaya pihak akademik meniadakan Pungli dalam bentuk apapun di lingkungan Febi UIN Jambi secara Khusus. Serta menormalisasikan sarana prasarana layak bagi mahasiswa, kemudian memberikan waktu 2×24 jam agar tuntutan tersebut dikabulkan.
Pantauan di lapangan saat aksi berlangsung mahasiswa merasa kecewa karena tidak dapat bertemu dengan pimpinan Fakultas seperti Dekan, WD I, WD II, serta Ketua Program Studi, dan hanya bertemu dengan Wakil Dekan III. (RED)
Discussion about this post