Oleh : Haris Ascensio Simbolon
Wakil Kepala Bidang Kaderisasi DPC GmnI Jambi
MAHASISWA bukan lagi seorang siswa yang menuntut ilmu di institusi pendidikan di SD, SMP, SMA seperti yang pernah kita lewati. Menurut Hartaji (2012), mahasiswa adalah seseorang yang tengah menimba ilmu atau belajar dan terdaftar pada salah satu bentuk perguruan tinggi, yang terdiri dari akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, hingga universitas.
Bagi sebagian orang, status mahasiswa merupakan status tertinggi dan dianggap sebagai seorang yang intelektual . Di samping itu, mahasiswa di anggap sebagai “Agent Of Change” yaitu sebagai calon pemimpin bangsa dan negara di masa depan membawa perubahan ke era lebih berjaya di masa akan datang.
Memiliki status sebagai mahasiswa bukanlah hal yang mudah. Banyak beban yang dititipkan di pundak sang mahasiswa, mulai dari harapan keluarga, harapan masyarakat, harapan bangsa dan negara bahkan sampai harapan dunia pun di titipkan di pundak sang mahasiswa.
Maka dari itu, seiring dari identitas mahasiswa yang melekat pada diri seseorang, banyak peran-eran yang harus dilaksanakan dari konsekuensi identitas tersebut. Dari segi akademis, mahasiswa sangat dituntut dalam belajar, belajar adalah tugas utama dari peran mahasiswa dan peran utama tersebut tidak dilupakan atau di sepelekan begitu saja.
Mahasiswa tidak harus belajar di saat jam kuliah karna saat di dalam kelas hanya 30% yang kita dapatkan ilmu yang diberikan oleh dosen. Kebanyakan mahasiswa saat ini yang hanya kuliah pulang kuliah pulang atau biasa disebut mahasiswa Kupu-kupu.
Apa yang menyebakan itu terjadi?
Menurut saya hal ini terjadi dikarenakan kesadaran diri mahasiswa dalam berorganisasi sangat kurang. Ini terjadi dikarenakan mahasiswa memiliki pemikiran agar cepat lulus mendapatkan gelar sarjana serta membanggakan orang tua dengan gelar yang didapatkan. Tanpa mahasiswa sadari, jika hanya cepat lulus saja tanpa mengasah soft skill dan hard skill gelar sarjana mereka tidak akan berguna dan sama saja melupakan peran sebagai agen of change untuk bangsa dan negara.
Apa Manfaat Dari Organisasi Kemahasiswaan?
Setiap organisasi pasti memiliki visi dan misinya masing-masing. Visi dan misi tersebut berguna untuk menjaga agar organisasi tetap selaras dalam mencapai suatu tujuan bersama. Dengan kata lain, setiap organisasi bertanggung jawab terhadap tujuan yang ingin mereka capai.
Organisasi kemahasiswaan merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan kapasitas kemahasiswaannya berupa aspirasi, inisiasi, atau gagasan-gagasan positif dan kreatif melalui berbagai kegiatan yang relefan dengan tujuan pendidikan nasional serta visi dan misi institut perguruan tinggi itu sendiri yang bekerja secara organisatoris.
Organisasi mampu mengembangkan diri dengan cara yang lebih bebas dan luas. Tentunya mahasiswa yang mengikuti suatu organisasi akan berbeda dengan mahasiswa yang hanya belajar di kelas saja bahkan akan sangat sangat berbeda dari mahasiswa yang kuliah pulang kuliah pulang (mahasiswa kupu-kupu).
Organisasi dapat melatih kedisiplinan, keberanian dan mengembangkan kemampuan. Baik kemampuan yang sederhana maupun kemampuan yang baru dan berbeda dari kebanyakan orang.
Kesimpulannya adalah, jika menjadi seorang mahasiswa yang menanggung beban di pundak yang sangat berat bahkan disebut sebagai agen of change tetapi hanya kuliah pulang dan lulus begitu saja tanpa mengembangkan diri di dalam organisasi. Maka sama saja tak bergunanya gelar sarjana tersebut dan peran mahasiswa sebagai pembawa perubahan bagi bangsa dan negara ini kita lupakan begitu saja dan sia sia saja menghabiskan waktu begitu yang telah berlalu dalam menggapai gelar tersebut.
Maka dari itu kembangkan diri kita sebagai mahasiswa melalui organisasi, asa soft skill dan hard skill kita melalui organisasi dan mari membawa perubahan bagi bangsa dan negara kita ke era kejayaan di masa yang akan datang. (***)
Discussion about this post