Jambiday.com, JAMBI – Festival Gong Sitimang resmi diakhiri tidak sesuai direncanakan awal pada 4 s.d 6 Agustus 2023 di kawasan Danau Sipin, tepatnya Rest Area atau Lokasi Panjat Tebing, Kota Jambi.
Festival Gong Sitimang memiliki 4 kegiatan besar yaitu: Bersih-bersih Danau Sipin, Lomba Umbul-umbul, Bazar UMKM dan Pergelaran Teater secara kolosal. Selain itu, juga terdapat kegiatan lain, yaitu: Lomba mewarnai, Pembacaan Dongeng, Lomba Masak bertema Ikan, pemutaran Film pendek.
Suluk Bambu dan Ruwatan Bumi diagendakan pada malam puncak Festival Gong Sitimang, tepatnya 6 Agustus 2023 Pukul 19.30 WIB di Panggung Apung Danau Sipin, Kota Jambi. Sementara itu, ada juga rangkaian Ekspedisi Batanghari yang salah satu tujuannya adalah kota Jambi, karena momen bersamaan maka tim Ekspedisi Batanghari bersandar di Festival Gong Sitimang pada tanggal 4 Agustus 2023.
“Rangkaian kami berbeda, tim kami berbeda karena momen bersamaan untuk perjalanan Ekspedisi Batanghari dari Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat yang berakhir di Kabupaten Tanjungjabung Barat dan melewati kota Jambi, maka bersandar di Festival Gong Sitimang. Agenda kami di pagi itu hanya Gerakan Peduli Danau Sipin, barulah pada sore harinya Pembacaan Dongeng dan Edukasi tentang penyelamatan diri dari resiko kebakaran diakhiri malam harinya pemutaran film pendek,” Urai Didin Siroz, selaku Direktur Festival Gong Sitimang (Sabtu, 05/08/2023).
Didin Siroz dalam penjelasannya, tidak mengetahui kronologi Insiden pengemudi Perahu Ketek karena tidak mengikuti rangkaian Ekspedisi Batanghari.
“Saya tidak mengetahui bahkan seluruh Tim kerja Festival Gong Sitimang, sebab kami meneruskan persiapan untuk agenda Pukul 16.00 WIB termasuk pemutaran film pendek, juga pameran dan bazaar UMKM yang berlangsung sejak pagi,” tutur Didin Siroz.
Terjadinya insiden tersebut, disepakati seluruh tim kerja sebagai bentuk rasa duka yang mendalam pada keluarga korban maka sejak Jum’at (04/08/2023) sore telah dihentikan.
“Kami merasakan duka yang mendalam, walaupun dengan rangkaian berbeda. Tetapi rasanya sangat tidak etis dan tidak berempati kalau festival gong sitimang diteruskan di lokasi Danau Sipin di masa berkabung. Dan kami juga telah mendapatkan instruksi agar menghentikan sementara dari pihak kepolisian, di sore harinya arahan pak Kapolresta agar tidak ada materi yang menggelegar. Namun kami memang sudah sepakat, langsung membahas peristiwa dan sepakat menghentikan sebagai bentuk simpati dan empati,” ungkap Didin. (Sabtu, 05/08/2023).
Disamping itu Tim kerja terkait pasca peristiwa, juga telah dimintai keterangan oleh Unit Tipidter polresta Jambi.
“Kami bersama tim kerja Festival Gong Sitimang, Tim kerja Ekspedisi Batanghari, Kepala Dinas pariwisata dan kebudayaan kota Jambi, termasuk saksi yang berada di perahu yang dikemudikan Almarhum telah dimintai keterangan oleh Unit Tipidter Polresta Jambi,” Terang Didin Siroz.
“Saya selaku direktur Festival Gong Sitimang, tidak menyalahkan siapapun dan ini menjadi pelajaran berharga ke depannya bagi kami,” tambahnya didampingi Tim kerja lainnya.
Hendry Nursal selaku Direktur Artistik dan yang bertanggung jawab pada pergelaran turut menyampaikan dukanya terhadap korban.
“Kami berduka, kami turut bersedih, kami berdoa yang terbaik untuk almarhum dan semoga keluarga diberikan ketabahan. Seperti hal dijelaskan Direktur Festival, kami tidak sedang mencari kesalahan siapapun. Kami berupaya yang terbaik, ingin berkarya melalui seni dan bentuk kepeduliaan terhadap kemajuan Danau Sipin khususnya. Maaf pada rekan-rekan media karena kemarin pasca insiden tidak mengeluarkan statemen apapun. Sebab kami ingin memberikan keterangan terlebih dahulu dengan pihak kepolisian, serta berkomunikasi dengan tuo-tuo tengganai dan tokoh masyarakat setempat,” Kata Hendry.
Dia menjelaskan bahwa Festival Gong Sitimang terfokus semua kegiatan di Darat, hanya di malam puncak yang pergelarannya di panggung Apung.
“Kegiatan kami di Darat, hanya saat pergelaran di panggung apung. Itupun kami juga telah melakukan koordinasi dengan Basarnas karena pergelaran di panggung apung.
Hendry juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan permohonan maaf karena belum menyelesaikan festival gong sitimang.
“Saya bersama tim lainnya dikesempatan ini menyampaikan permohonan maaf dan terima kasih kepada semua pihak yang turut mendukung festival gong sitimang seperti Pemerintah Kota Jambi, Dinas Terkait, Polresta Jambi, Sat Brimob Polda Jambi, Basarnas Jambi, Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Jambi, M-150, Taman Budaya Jambi, Kopi Ayam Ras, Red Pro, Gerai Betubi, media massa, warga sekitaran Danau Sipin, lurah Legok, lurah Sungaiputri, dan semua pihak. Serta permohonan maaf kami pada Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia karena belum menyelesaikan kegiatan,” Ucap Hendry.
“Terima kasih kami atas respon positif masyarakat terhadap festival gong sitimang, kepada para pemilik UMKM, Teater Tonggak, Teater AiR, Teater RASI, Teater Alief, Teater Lam Alief, Sanggar Seni S, Sanggar Gong Sitimang, Ukar Dance Project, Simpul Merah Art Movement, Komunitas Film; Husni Turion, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Provinsi Jambi, Komunitas Remaja Masjid di RT Setempat, Duta Bahasa Kota Jambi, Grub Kompangan Raudhatul Jannah dan komunitas seni budaya lainnya,” Pungkasnya. (RED)
Discussion about this post