Jambiday.com, JAMBI– Istri pengacara Tengku Ardiansyah yang ditangkap Jaksa, mengaku anaknya alami trauma akibat kejadian yang dialami ayahnya. Menurut Enny Rusli (40), saat ini mereka menumpang tinggal di rumah orang tuanya.
“Anak sayo dak mau balek ke rumah, kalo ayahnyo belum balek. Rombongan Jaksa malam-malam datang ke rumah, makso tando tangan berkas. Kertas kosong, empat baris satu lembar dalam buku agenda panjang ,” kisah Enny sembari meneteskan air mata, Jumat (4/02/2022).
Diceritakan Enny, sekitar pukul 20.00 WIB, rombongan Jaksa mendatangi rumahnya. Dan memaksa masuk, namun dirinya tidak memperbolehkan karena suami tidak ada di rumah. Namun, rombongan Jaksa tersebut mengancam dan tetap memaksa masuk. Dan itu terjadi di hadapan anaknya.
“Nanti ibu malu dengan tetangga, jadi lebih baik dio masuk. Akhirnyo sayo bilang, boleh masuk tapi jangan ke dalam rumah. Sayo biarkan bae mereka di Teras, di situ mereka ngasih surat bahwa suami sayo sudah ditangkap. Sayo bilang dak mau trimo surat itu, disuruh buat surat pernyataan. Anak nangis menjerit-jerit waktu mereka datang, daripada anak nangis akhirnya sayo mau tanda tangan. Asalkan rombongan mereka pergi,” tambahnya lagi.
Sejak suaminya ditangkap pada Rabu malam (2/02/2022) lalu, Enny dan anaknya belum bisa komunikasi. Bahkan, rekan pengacara yang menjadi tim suaminya dalam menangani perkara KPU Tanjab Timur tidak ada menghubungi dirinya.
“Sayo semakin sakit hati memikirkan rekan pengacara yang mengajak dio (suami-red) menangani perkara ini. Suami sayo bukan ketua tim, kok dio yang ditangkap. Sekarang tim itu malah kabur, dak ado kabarnyo lagi,” jelas Enny dengan nada kesal.
Mengakhiri omongan, Enny dengan nada memelas memohon kepada pihak Kejaksaan Tanjab Timur agar bijak dalam menilai kondisi ini. Karena pasca di datangi tim Kejaksaan ke rumah, anaknya tidak berani pulang.
“Sayo mohon, pihak kejaksaan bijaksana. Jangan seperti ini, tolong suami saya,” pungkasnya. (OYI)
Discussion about this post