Jambiday.com, JAMBI– Warga Jambi dihebohkan kemunculan buaya besar di aliran sungai dekat penangkaran buaya Desa Talang Kerinci, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi.
Informasi dihimpun jambiday.com, buaya besar itu diduga lepas dari penangkarannya. Buaya tersebut diketahui sudah puluhan tahun terbengkalai yang tidak diurus oleh pemiliknya bernama Samin. Atas penemuan itu, pihak BKSDA langsung turun ke lokasi penemuan buaya.
Kepala BKSDA Jambi, Rahmad Saleh saat dikonfirmasi membenarkan ada penemuan buaya di Sungai Desa Talang Kerinci dan sudah ditangkap oleh tim BKSDA, TNI dan warga sekitar.
“Ya benar ada dan buaya sudah ditangkap dan langsung dibawa oleh BKSDA,” ujarnya.
Rahmad menyebutkan, terkait penemuan buaya, ia tidak bisa menyebutkan apakah buaya tersebut lepas dari penangkaran atau tidak Karena bisa saja buaya lain masuk ke Sungai Talang Kerinci.
“Kalau penangkaran buaya itu sudah 20 tahun terbengkalai dan ditinggal pemiliknya. Sedangkan buaya besar ditemukan, dan bisa jadi buaya lain yang bukan dari penangkaran itu,” jelasnya Rabu, 15 September 2021.
Terpisah, Kepala Desa Kebon 9, Wanto saat dikonfirmasi mengatakan terkait penemuan biaya besar yang panjangnya mencapai empat meter tersebut diduga lepas dari penangkaran buaya. Dan ia berharap masyarakat selalu hati-hati saat di sungai.
“Kita sangat prihatin sekali terhadap adanya buaya muncul. Yang diduga dari tempat penangkaran,” terangnya.
Anggota DPRD Provinsi Jambi, Raden Fauzi saat dikonfirmasi mengatakan, terkait hebohnya kemunculan buaya besar, ia sangat kecewa kepada leading sektor terkait yaitu BKSDA. Karena bisa membahayakan masyarakat saat ke sungai. Dan ia berharap pemerintah terutama BKSDA agar segera menanganinya dengan baik.
“Mendengar info tersebut, ia bersama BKSDA langsung turun ke lapangan melakukan pengecekan terkait penemuan buaya,”katanya.
Raden juga mengatakan agar BKSDA segera menutup penangkaran buaya yang sudah lama terbengkalai sambil mengembalikan buaya ke tempat habitatnya.
“Kita akan ke tempat penangkaran buaya sungai Gelam, dan kita tegaskan kepada BKSDA agar penangkaran buaya ditutup. Karena buaya tersebut diduga lepas dari penangkarannya,” katanya. (NST)
Discussion about this post