Jambiday.com, BATANGHARI– Bupati Batang Hari Muhammad Fadhil Arief SE, yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda), Muhammad Azan, secara resmi membuka Festival Kota Minyak (FKM) Kenduri Swarnabhumi, Kecamatan Bajubang tepatnya areal ex Gedung Mustika Pertamina Bajubang, Kamis (9/11).
Dalam acara, Sekda Azan mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi- tingginya, atas terselenggaranya acara Festival Kota Minyak tersebut.
Ini merupakan kegiatan untuk menggali kembali sejarah keemasan dikala eksplorasi minyak bumi yang pernah dilakukan Belanda dan Amerika, di kawasan yang pernah disebut desa metropolitan di era kejayaanya masa itu.
“Bajubang pada masa keemasannya dilengkapi fasilitas penunjang layaknya kota metropolitan. Perkantoran yang megah, rumah sakit yang lengkap, kolam renang, lapangan golf dan bioskop dapat kita temui di desa ini,” katas Sekda Azan.
” Fasiltas-fasiltas modern itu sangat jarang kita temui di ibu kota Kabupaten atau kota setingkat Provinsi kala itu. Tentu hal itu tidak lepas dari melimpahnya sumber minyak bumi serta adanya tuntunan masyarakatnya yang beragam,” jelasnya lagi.
Disebutkannya, FKM selayaknya menjadi wahana aktualisasi akumulasi pesan dari masa lalu. Sekaligus menghantarkan selaksa makna yang sudah seharusnya direaktualisasi pada zaman kini dan di masa depan.
” Bagaimanapun, transformasi budaya adalah langkah terbaik dalam menjemput perubahan dan memperkaya makna, karena hakikat sifat budaya adalah penuh dinamika, dan bergerak progresif untuk maju. Progesifitas inilah, yang sudah selayaknya menjadi spirit dalam setiap perhelatan Festival Kota Minyak,” ujarnya
Ia juga berharap, Festival Kota Minyak ini, yang merupakan sebuah ikhtiar Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Hari. Yang didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia dapat menjadi bagian holistik dari rangkaian Kenduri Swarnabhumi, sebuah ajang budaya yang tengah dikembangkan.
Sehingga nilai dan pesan-pesan budaya yang pernah mewarnai kehidupan masyarakat Bajubang khususnya, Kabupaten Batang Hari umumnya tetap lestari.
” FKM akan kita dorong menjadi event tahunan, wahana menumbuhkan semangat dan motivasi kita dalam upaya menggali, melestarikan dan mengembangkan nilai- nilai budaya, yang hidup, tumbuh dan berkembang didalam kehidupan masyarakat Bajubang Kabupaten Batang Hari,” sebut Sekda.
” Langkah tersebut perlu dilakukan, agar nilai-nilai budaya positif yang telah diwariskan oleh para leluhur, tidak luntur dan sirna oleh pengaruh budaya luar yang negatif, sehingga dapat menyebabkan kita kehilangan jati diri,” sambungnya.
Tersirat pula harapan, bahwa apa yang disajikan dalam FKM episode ini, bukan hanya tentang cerita tentang industri eksploirasi minyak. Tetapi juga pemahaman yang lebih mendalam tentang rangkaian proses pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.
“Atas semua itu, saya ingin mengapresiasi setiap individu pihak, yang dan seluruh pihak, terlibat dalam penyelenggaraan FKM Tahun 2023. Terima kasih atas seluruh dedikasi dan semangat, untuk menjadikan festival ini, sebagai tonggak seni-budaya yang akan dikenang, sekaligus menjadi salah satu cerita, tentang peradaban Kabupaten Batang Hari.” ungkapnya. (LAN)
Discussion about this post