Jambiday.com, BATANG HARI– Bupati Batang Hari Muhammad Fadhil Arief, SE membuka Lomba Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) tingkat Sekolah Dasar se-Kabupaten Batang hari tahun 2023.
Adapun penggelaran kegiatan tersebut adalah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Batang Hari. Acara digelar Serambi rumah dinas Bupati Batang Hari, Kamis (14/4/23).
Turut hadir dalam kegiatan, Kepala Dinas PDK, Asisten I Sekretariat Daerah, PLT Kadinkes, Kepala Diskominfo, para peserta lomba dan Dewan Juri lomba serta tamu undangan lain-nya.
Tujuan Lomba FASI dilaksanakan dalam rangka menyemarakkan Bulan Suci Ramadhan 1444 H. Ada lima jenis cabang perlombaan diantaranya, lomba Hafalan Ayat Pendek, lomba Show Putra/Putri, lomba Azan Putra, lomba Pildacil Putra/Putri, dan lomba Shalawat, dengan diikuti sebanyak 104 orang peserta.
Dalam sambutan Bupati Fadhil mengatakan, pendidikan di Indonesia menggunakan kurikulum merdeka. Merdeka dalam artian bahwa seluruh tenaga pendidik, satuan pendidik diberikan kebebasan, keleluasaan untuk berkreasi dan berinovasi dalam rangka mendidik anak-anak didiknya.
” Kurikulum ini ada plus ada minusnya, plusnya sewaktu semua wali murid, siswa, tenaga pendidik yang punya kemauan keinginan, bagaimana anak didik ini menjadi anak yang baik, maka menonjol lah tempat pendidikan itu. Namun pada saat tenaga pendidik, wali murid, terlena maka hancurlah suatu kabupaten itu,” kata Bupati Fadhil
Ia masih menjelaskan, merdeka belajar itu menuntut semua guru, menuntut semua wali murid untuk berpacu, beradaptasi dengan perkembangan zaman bahwa, kita mendidik anak-anak lengkap semua skill nya, ada intelektual, skillnya, soft skillnya, kemudian emosional skillnya terkait spritual skillnya maka menjadi utuhlah anak-anak kita ini
Seiring dengan perkembangan zaman, manusia akan semakin tinggi persaingan diantara sesamanya.
” Supaya jangan dimangsa oleh manusia lainnya, maka SDM nya harus kuat. Bagaimana kita menjadi orang baik, yang menurut nabi orang baik itu orang yang bermanfaat bagi orang lain. Maka anak-anak kita harus sehat badannya, otaknya cerdas, imannya kuat. Proses ini yang sering kita sebut dengan pendidikan berkarakter,” pungkasnya. (LAN)
Discussion about this post