Jambiday.com, JAMBI – Pusat Studi Gender dan Anak UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi mengadakan pelatihan pendamping korban Trafficking dan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT).
Pelatihan tersebut dilakukan untuk meminimalisir kekerasan rumah tangga dan human trafficking di Jambi Umumnya. Salah satu upaya pencegahannya dengan mengadakan Pelatihan Pendamping Korban Trafficking dan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) di Aula Sidang Pascasarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Sabtu dan Minggu (24-25/09/22).
Ketua LPPM, Dr. Ayub Mursalin, MA menyatakan, kasus KDRT maupun human trafficking disebabkan oleh ketidakmampuan berkomunikasi yang efektif dalam keluarga.
Untuk itu, dibutuhkan Pendamping untuk melakukan mediasi saat menjumpai kasus KDRT di wilayahnya. Adanya kekerasan dalam rumah tangga memberikan sinyal akan ketidakmampuan dalam membangun komunikasi yang efektif terhadap fungsi pengayoman dan perlindungan atas hak individu dalam keluarga.
“Untuk mengidentifikasi kejadian KDRT kita membutuhkan pendamping. Keberadaan pendamping ini untuk memonitor dan memetakan kondisi rumah tangga yang ada di setiap wilayah. Pentingnya fungsi Satgas KDRT dan Human trafficking, yaitu melakukan mediasi terhadap kasus KDRT yang ada di lingkungan, sehingga dapat mengurangi kasus,” katanya.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Prof. Dr. H. Su’aidi, MA., Ph.D. Selain itu juga hadir Sekretaris LPPM Dr. Sya’roni, M.Pd., Kepala Pusat Penelitian dan Publikasi Husnul Abid, MA., Kepala Pusat Gender dan Anak Dr. Rahmi Hidayati, S.Ag., M.H.I.
Narasumber pelatihan tersebut adalah Dr. Ida Rosyidah, MA dari UIN Jakarta dan Prof. Dr. Elizabeth Kristi Poerwandari, M.Hum., Dr. Iklilah Muzayyanah Dini Fajriyah, M.Si., Dr. Lidwina Inge Nurtjahyo, S.H., M.Si dari Uiniversitas Indonesia.
Peserta kegiatan tersebut berjumlah 20 orang dosen-dosen muda dari berbagai fakultas di lingkungan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
“Acara ini sangat bermanfaat, banyak pengetahuan terkait tentang pentingnya peran pendamping bagi korban kekerasan seksual. Diharapkan kegiatan ini tidak berhenti di sini saja. Ada pelatihan-pelatihan lanjut terkait peran pendamping” ujar Baharudin salah satu peserta pelatihan.
Hasil pertemuan menghasilkan adanya rekomendasi untuk segera membentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. (RED)
Discussion about this post