Jambiday.com, JAMBI– Terus berinovasi dan mengeluarkan kreativitas tanpa henti. Terlihat dari Seksi Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIA Jambi. Melalui Seksi Kegiatan Kerja, program-program pembinaan kemandirian berjalan dengan baik. Tidak hanya memberikan bimbingan pelatihan kerja bagi Narapidana juga mengelola hasil kerja sehingga tercapainya Narapidana yang memiliki keahlian dan siap kembali ke masyarakat.
Kasi Giatja (Jailani), Kasubsi Sarana Kerja (David), Kasubsi Bimbingan Kerja & PHK (Meiky) juga terus lakukan kegiatan Warga Binaan (WB) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Jambi mengikuti kegiatan Bina Latihan keterampilan yang difasilitasi oleh pihak Lapas. Kegiatan kali ini mengusung tema pelatihan pembuatan pangsit goreng sebagai salah satu bentuk pemberdayaan keterampilan bagi WB yang diharapkan dapat menjadi modal mereka untuk berwirausaha setelah keluar dari Lapas.
Terlihat saat jambiday.com berkunjung ke ruangan bina latihan kerja pada Selasa, 18 November 2024 ini. Terlihat warga binaan semangat untuk meningkatkan kemampuan keterampilan para dalam bidang kuliner. Sekaligus menambah wawasan mengenai peluang usaha di bidang makanan. Dengan menggunakan bahan-bahan yang sederhana, para WB dilatih cara membuat pangsit goreng dengan teknik yang benar, mulai dari pembuatan adonan, pengisian hingga penggorengan yang sempurna.
Kepala Lapas Kelas IIA Jambi, Yunus Maraden Simangunsong melalui Kasubsi Bimbingan Kerja & PHK Meiky mengungkapkan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting sebagai bagian dari pembinaan keterampilan yang diharapkan dapat membantu warga binaan memiliki keahlian yang berguna untuk masa depan mereka.
“Kami ingin para warga binaan tidak hanya mendapatkan pembinaan fisik dan mental. Tetapi juga keterampilan yang bisa diandalkan dalam dunia kerja maupun usaha setelah mereka kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan Bina Latihan ini juga merupakan bagian dari program pembinaan berkelanjutan yang dilaksanakan Lapas Kelas IIA Jambi. Yang bertujuan untuk mempersiapkan warga binaan agar lebih siap dalam beradaptasi dengan kehidupan sosial dan ekonomi pasca-pembebasan. Sebagai tindak lanjut, pihak Lapas berencana untuk memperkenalkan hasil produk pangsit goreng buatan warga binaan kepada masyarakat luas, dengan harapan dapat membuka peluang usaha yang lebih besar bagi mereka.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan keterampilan yang diperoleh warga binaan tidak hanya meningkatkan kemampuan mereka, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perekonomian masyarakat setelah mereka bebas.
Tidak hanya pangsit goreng, terlihat pula kegiatan menjahit dan memotong bahan pakaian jadi yang dilakukan warga binaan. Meskipun belum skala besar, dan memasarkan ke dunia luar. Namun kemampuan menjahit warga binaan itu bukan kaleng-kaleng. Terlihat kepiawaian warga binaan memotong bahan pakaian, dan merangkainya menjadi satu bentuk mode pakaian.
Diketahui saat ini, masih internal pegawai Lapas yang menggunakan jasa warga binaan yang piawai menjahit itu. Dan penghasilan dari jahitan atau hanya vermak pakaian masuk kepada penghasilan negara bukan pajak atau PNPB. OYI)


Discussion about this post