Jambiday.com, BATANGHARI- Progres pengerjaan jalan Desa Kilangan- Pompa Air yang saat ini dalam tahap pengerasan terus bergulir. Namun rehabilitasi pengerjaan jalan yang dikerja oleh PT Marino Putra Mandiri menggunakan dana Pinjaman Daerah (PinDa) diduga proyek pengerasannya asal jadi.
Pantauan awak media jambiday.com di lapangan, pengerjaan pengerasan jalan diduga hanya terkesan asal-asalan. Karena pengalian (pengerukan) untuk penimbunan ada unsur kesengajaan mempersurut atau pengurangan material.
Tampak pengerjaan pengerukan tidak seperti pertama kali dikerjakan, dan juga penumpukan batu split yang ditimbun banyak yang sudah melebar dari lobang yang sudah timbun.
Salah satu masyarakat sekitar, yang enggan dipublikasi di media menyebutkan melihat kondisi pengerjaan pengeresan jalan seperti itu, akan berefek samping dengan penyelesaian nantinya.
” Ya, kalau seperti itu timbunan pengerasan jalan, pastinya jalan itu tidak akan lama. Karena di sini banyak melintas kendaraan roda empat yang membawa beban berat,” kata warga kepada awak media, pada Senin (23/1/23) lalu.
Warga sangat menyayangkan, dengan pagu anggaran yang bernilai Rp 19. 035.010.300, penyelesaian jalan itu nanti terkesan asal jadi melihat kondisi pengerasannya seperti itu.
” Boleh kita lihat nanti, kalu seperti itu cara pengerasannya, ada sebentar jalan ini bagus,” imbuh warga.
Sementara itu, Umardani pemborong pekerjaan tersebut saat dikonfirmasi awak media via WhatsApp menyebutkan bahwa dalam proses pengerasan itu bukan pengurangan material.
” Kalau material itu bukan dikurangi, namun karena melihat posisi timbunan galian itu 26 cm sedangkan pengaspalan nanti 6 cm. Jadi supaya rata dengan beton harus turun 6 cm dari beton,” kata Umar kepada awak media, Selasa (17/1/23).
Umar masih menyebutkan pada perencanaan awal pada tahun 2022 sewaktu terakhir dikerjakan sebelum mogoknya kerja jalan itu tentunya berubah.
” Ya berjalannya waktu sebelum terakhir jalan itu dikerjakan tentunya jalan berubah. Yang hari ini lebarnya rusak semeter sebulan berikutnya bisa menjadi tiga meter, itu tidak bisa diperkirakan. Soalnya mobil di sana lewat terus. Cuman volumenya tetap dihitung yang pertama,” ujarnya.
Ia juga mengatakan akan segera menambah Batu Split (BSA) yang di dalam RAB sekitar 4.000 kubik dan akan ditambah sekitar kurang lebih 6.000 kubik.
” Ya jadi kita pesan BSA sekita 2000 kubik lagi,” katanya.
Masih dikatakannya Umar, bahwa ada material-material yang bagus. Dan ia menjelaskan bahwa volume jalan akan juga ditambah pengerasannya.
” Jadi kalau barang itu masih bagus tidak akan dibuang, cuman yang penting volume untuk kebutuhan batu tetap dihitung, kita tetap hitung di volume mana yang dikurangi dan yang mana ditambah,” jelasnya.
Untuk saat ini pihaknya sedang fokus mengerjakan progres kesiapan terlebih dahulu, dan seminggu yang akan datang akan melakukan pengaspalan.
” Kita masih mengejar progres penyelesaian dulu, dan rencana Minggu depan akan diaspal. Terkait kerapian itu di luar pengerjaan,” ungkapnya.
Diwaktu yang berbeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Batang Hari melalui Kepala Bidang Bina Marga, Dedi Susandi menjelaskan bahwa pekerjaan pengerasan rehabilitasi Jalan Desa Kilangan-Pompa Air akan kembali dibenarkan kembali.
” Ya progres pengerasan jalan itu akan dibenarkan kembali, ketika pengaspalan nanti, bukan langsung diaspal,” tegasnya. (LAN)








Discussion about this post