Jambiday.com, BATANG HARI– Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Batang Hari, Fadhil- Bakhtiar yang juga didampingi Sekretaris Daerah, M Azan melaksanakan pertemuan berdiskusi bersama para RT ruang lingkup Kecamatan Muara Bulian, Jum’at malam (20/1/23). Adapun Pertemuan tersebut dilaksanakan di Serambi Rumah Dinas Bupati Batang Hari.
Dalam pertemuan Bupati Fadhil menuturkan, dihadirkan oleh Tuhan di dunia ini untuk saling melengkapi dengan tugas dan fungsi yang berbeda-beda. sebenarnya jabatan itu sama saja, bupati dan wakil bupati sama-sama jabatan yang dipilih oleh masyarakat.
” Pak RT itu sama, sama-sama jabatan yang dipilih oleh masyarakat,” kata Bupati Fadhil.
Masih dikatakan Bupati, jabatan yang dipilih langsung oleh masyarakat itu pertama Presiden dan Wakil Presiden, DPR dari tingkat teratas hingga daerah, DPD, Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati Wakil Bupati, Kepala Desa terakhir Ketua RT.
” Kalau Lurah tidak, Lurah ini ditunjuk oleh Bupati, hingga Lurah ini lesuh-lesu saja. Tidak mau jadi lurah Kita tunjuk jadi lurah,” imbuhnya.
Lanjut Fadhil, banyak masalah yang ditangkap oleh para bapak ibu ketua RT yang kerja di lingkungannya, yang mungkin tidak teramati.
“Mungkin tidak terekam oleh kami karena saya ini dengan Bang Bakhtiar ditugas masyarakat Batanghari untuk mengurus masyarakatnya. Tapi tentunya pasti ada keterbatasan, pertama tenaganya pasti terbatas, kemudian anggarannya pasti terbatas,” tegasnya
Kalau kata orang, disebutnya lagi, kalau semuanya sudah lengkap tidak perlu Bupati. Orang tamat SD biso juga katanya kan? dengan keterbatasan itu bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah masyarakat kita. Semakin hari kita baik-baik terus, bagaimana masyarakat tidak mampu, yang sebelumnya tidak terdata di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) kalau dia sakit macam mana dia tetap bisa berobat.
Dirinya juga berucap, untuk Perbup sudah dibuat, tinggal pernyataannya RT, Kepala Desa atau Lurah. Maka dia bisa berobat, gratislah perobatannya.
” Kalau ada orang mampu, ditulis oleh ketua RT dengan pak Lurah tidak mampu? Yo berdoso (dosa) diolah (dia). Doso kami lah ilang pak Lurah, ada kejadian barusan. Orang mampu ditulis tidak mampu gara-gara dia malas bayar berobat kan, itu doso bapak ibu semua karena membuat pernyataan palsu namonyo kan.” ungkapnya. (LAN)
Discussion about this post