Jambiday.com, JAMBI– Ikatan Alumni Kehutanan Universitas Jambi (Unja) menggelar aksi peduli lingkungan di Kelurahan Lubuk Kambing, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, Ahad (06/06/2021) lalu.
Kegiatan itu dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environmental Day yang ditetapkan pertama kali oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 5 Juni 1974.
Saat itu, mereka turun melakukan membersihkan lingkungan sekitar dengan mengelompokan sampah organik dan anorganik bersama masyarakat serta membersihkan tumpukan-tumpukan sampah.
Ketua Ikatan Alumni Kehutanan Unja 2021-2023, Ir. Eki Rahman, S. Hut menjelaskan, aksi tersebut merupakan metode kedua agar tercapainya tujuan pelaksanaan kegiatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Metode pertamanya adalah dengan melakukan kampanye Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan memasang spanduk, baliho serta membagikan selebaran pada lokasi yang strategis, lalu melakukan kampanye dan penyebaran Selebaran dan informasi di sosial media agar informasi sampai pada semua lini lapisan masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan strategi awal yang dilakukan dengan melibatkan masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Harapannya agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan ke sungai yang ada di sekitar Desa Lubuk Kambing agar tidak terjadi banjir dan sungai yang ada tetap terjaga ke murniannya,” kata Eki.
Lalu, lanjutnya, diharapkan pula dapat menjadi sarana edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Hari Lingkungan Hidup Sedunia dimanfaatkan sebagai ajang atau momen dalam membangkitkan kesadaran serta kepedulian terhadap lingkungan dan sesama.
Kegiatan ini ke depannya diharapkan mampu berlanjut di tengah masyarakat dan stake holder, khususnya untuk seluruh RT dan Lurah Lubuk kambing untuk lebih peduli lagi dengan lingkungan sekitar. Dan secara umumya diharapkan kepada Camat Renah Mendaluh untuk membuat strategi terkait pengelolaan sampah yang ada di Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Kemudian, dia juga berharap budaya gotong royong yang sudah lama hilang di tengah masyarakat untuk dapat dibangkitkan kembali melalui kegiatan-kegiatan kecil yang secara rutin dilakukan.
Tidak lupa pula, pria yang dikenal ramah ini juga mengucapkan terima kasih kepada semua anggota yang terlibat pada kegiatan ini diantaranya Ikatan Alumni Kehutanan UNJA, Anggota DPRD Tanjung Jabung Barat, KNPI Provinsi Jambi, Pemerintah Setempat (Camat Renah Mendaluh, Lurah Lubuk Kambing dan Para RT) Serta Komunitas Pemuda Peduli Kelurahan Lubuk Kambing.
“Harapan kami semoga segenap Pemerintah Kabupaten melihat manfaat dari kegiatan ini demi kemajuan desa dan lingkungan sekitar. Dengan melakukan kolaborasi terhadap Pemerintah Kecamatan, Kelurahan/Desa serta masyarakat dan pemuda untuk menghasilkan program pengelolaan sampah yang ramah lingkungan serta mendukung semua kegiatan-kegiatan yang berdampak positif terhadap lingkungan sekitar,” pungkasnya.
Restorasi Ekosistem
Sekedar untuk diketahui, Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun diselenggarakan dengan mengusung tema Restorasi Ekosistem (RE) yang merupakan salah satu upaya dalam memulihkan kondisi ekosistem serta meningkatkan fungsi, nilai ekonomis dan ekologis dari kawasan hutan. RE diharapkan tidak hanya dapat memulihkan ekosistem namun juga dapat meningkatkan pendapatan dari penduduk lokal. Tujuan dari RE diantaranya:
1. Pemulihan dan peningkatan keanekaragaman tumbuhan ekosistem hutan alam,
2. Pemulihan dan peningkatan produktivitas hutan alam,
3. Pemulihan dan peningkatan kualitas habitat, khususnya habitat satwa pilihan (kunci),
4. Pemulihan keanekaragaman dan populasi satwa, khususnya populasi satwa pilihan (kunci),
5. Pemulihan dan peningkatan fungsi hidrologis dan pengendalian erosi tanah,
6. Peningkatan kapasitas dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan (restorasi ekosistem),
7. Peningkatan potensi ekonomi hutan berupa ekowisata, penelitian, pendidikan dan pelatihan untuk sumber pembiayaan pengelolaan ekosistem hutan, pengentasan kemiskinan (kesejahteraan) masyarakat dan pendapatan pemerintah daerah dan pusat,
8. Pengembangan kelembagaan sistem pengelolaan hutan berbasis keanekaragaman hayati ekosistem hutan alam produksi dengan partisipasi (kolaborasi) stake holders. (***)
Discussion about this post