Jambiday.com, TANJAB BARAT- Suasana penuh semangat dan haru menyelimuti halaman Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kuala Tungkal ketika Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kakanwil Ditjenpas) Jambi, Hidayat, bersama Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag, meninjau langsung proses pembuatan pupuk kompos hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Program inovatif yang mengubah limbah organik menjadi pupuk bernilai ekonomi tinggi ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian dan ketahanan pangan yang tengah digalakkan jajaran Pemasyarakatan di seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Hidayat menyampaikan apresiasi mendalam terhadap semangat para WBP yang berhasil menghadirkan produk ramah lingkungan dan bernilai jual.
“Kami sangat bangga melihat hasil karya Warga Binaan yang mampu memanfaatkan limbah menjadi produk bermanfaat. Ini bukti bahwa pembinaan di Lapas bukan hanya membentuk moral, tetapi juga menumbuhkan keterampilan dan kemandirian,” ujar Hidayat penuh semangat.
Bupati Anwar Sadat pun tak kalah antusias. Setelah melihat langsung kualitas pupuk kompos yang dihasilkan, beliau memberikan pujian sekaligus bentuk dukungan nyata dengan langsung membeli pupuk kompos untuk kebutuhan pertanian organik di wilayahnya.
“Produk pupuk kompos dari Lapas Kuala Tungkal ini luar biasa. Selain ramah lingkungan, juga membantu petani mendapatkan pupuk organik berkualitas dengan harga terjangkau. Saya pribadi memesan langsung untuk program pertanian di daerah kita,” tutur Bupati dengan nada bangga.
Kunjungan tersebut tidak hanya menjadi ajang apresiasi, tetapi juga menandai sinergi positif antara Pemerintah Daerah dan Pemasyarakatan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Hasil karya para WBP ini diharapkan dapat semakin dikenal luas dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
Dengan dukungan penuh dari Bupati Tanjung Jabung Barat dan jajaran Pemasyarakatan, inovasi pupuk kompos buatan Warga Binaan Lapas Kuala Tungkal diharapkan terus berkembang. Lebih dari sekadar produk, pupuk ini menjadi simbol perubahan, kemandirian, dan harapan baru bagi para Warga Binaan untuk kembali produktif dan berkontribusi positif setelah bebas nanti. (OYI)
Discussion about this post