Oleh: Rusli Abdul Roni (HoU & Dosen
Departemen Ilmu Sosial & Humaniora,
College of Continuing Education (CCEd)
Univesti Tenaga Nasional (UNITEN)
Kampus Putrajaya Selangor-Malaysia
rusli@uniten.edu.my)
ISU Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) telah menjadi momok dalam sejarah panjang Indonesia. Istilah ini tidak hanya menjadi slogan kampanye, tetapi juga menggambarkan tantangan utama yang menghambat kemajuan bangsa. Meski berbagai upaya telah dilakukan untuk memberantasnya, KKN seolah-olah enggan beranjak mensucikan bumi pertiwi, Walaupun estapet kepemimpinan telah bertukar silih berganti. Virus pemusnah harapan ini nampaknya tetap menjadi penghalang besar bagi terciptanya Indonesia yang lebih sejahtera dan barakah.
Dalam konteks ini, “barakah” bukan sekadar istilah religius, melainkan konsep keberkahan yang mencakup keadilan, kemakmuran, dan keharmonian dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara. Mewujudkan Indonesia barakah berarti menghadirkan sistem yang bebas dari praktik KKN, di mana kepercayaan publik terhadap pemerintahan dan institusi sosial terjaga, dan setiap individu memiliki kesempatan yang setara untuk berkembang, aset dan harta benda kekayaan negara pula terjaga dan terpelihara dengan utuh.
Dampak KKN
Sesungguhnya praktik KKN memiliki dampak yang sangat destruktif. Korupsi menggerogoti anggaran negara yang seharusnya digunakan untuk Pembangunan dan memajukan anak bangsa. Kolusi pula telah menciptakan kesenjangan sosial karena keputusan seringkali berpihak pada kelompok tertentu, bukan berdasarkan kompetensi atau kebutuhan. Sementara itu, nepotisme mempersempit peluang bagi individu yang berprestasi, menghambat inovasi, membunuh kreatifitas, dan mematikan semangat kompetisi yang sehat.
Menurut Data dari Transparency International memperlihatkan bahwa betapa Indeks Persepsi Korupsi Indonesia masih sangat memprihatinkan. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pemberantasan KKN membutuhkan strategi yang lebih efektif, agresif dan kesungguhan mendalam melibatkan seluruh elemen bangsa, masyarakat, dan tidak hanya mengandalkan pemerintah semata.
Langkah Menuju Indonesia Tanpa KKN
1. Reformasi Sistem Hukum: Salah satu akar masalah KKN adalah lemahnya penegakan hukum. Perlu ada reformasi yang memastikan hukum berjalan secara adil dan tegas, tanpa intervensi pihak-pihak tertentu. Penguatan lembaga antikorupsi seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sangat penting, termasuk memastikan independensi mereka dari tekanan politik, pesanan-pesanan liar para pembunuh kerakter, integritas dan kesucian negara. Oleh itu meletak figure rekod tanpa noda di institusi mulia KPK juga seharusnya menjadi prioritas utama.
2. Pendidikan Karakter dan Integritas: Pendidikan menjadi kunci untuk menciptakan generasi yang bebas dari mentalitas koruptif. Kurikulum yang menanamkan nilai-nilai integritas, kejujuran, dan tanggung jawab harus diperkuat sejak usia dini. Generasi muda perlu dibekali dengan kesadaran bahwa keberkahan hidup tidak datang dari praktik curang, melainkan dari usaha yang jujur dan adil. Mungkin menarik untuk dicermati dan dicontohi gagasan Malaysia memperkenalkan mata kuliyah Kursus Integriti dan Anti Rasuah (KIAR) di Institusi Perguruan Tinggi mereka, yang wajib diambil oleh seluruh mahasiswa-mahasiswinya.
3. Transparansi dan Digitalisasi:Teknologi dapat menjadi alat efektif untuk mengurangi KKN. Pemerintah perlu memperluas penggunaan sistem digital dalam pelayanan publik, pengadaan barang dan jasa, serta pengelolaan anggaran negara. Sistem yang transparan akan mempersempit ruang bagi praktik korupsi dan kolusi. Karena, sistem yang kokoh, kondusif dan teruji akan dapat menekan kemungkin berlakunya penyelewengan dan tindak kriminal dikalangan pelaku amanah.
4. Partisipasi Publik:Masyarakat umum juga memiliki peran penting dalam memberantas KKN. Dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif, masyarakat dapat menjadi pengawas yang kritis terhadap kebijakan dan tindakan pemerintah. Media sosial dan platform digital dapat digunakan untuk menyuarakan kritik dan memantau transparansi pemerintahan dan semua elemen negara.
5. Pemimpin Berintegritas: Kepemimpinan yang bersih dan berintegritas menjadi kunci dalam mewujudkan Indonesia bebas KKN. Para pemimpin harus menjadi teladan yang menunjukkan bahwa jabatan adalah amanah, kemuliaan untuk menebar bakti dan ibadah kepada Tuhan, bukan alat untuk memperkaya diri. Pemilihan pemimpin yang memiliki rekam jejak baik perlu menjadi prioritas dalam setiap pemilihan umum. Dan proses pemilihan umum yang berintegritas juga menjadi komponen penting dalam melahirkan pemimpin yang berintegritas.
Harapan untuk Masa Depan
Sememangnya impian Indonesia barakah bukanlah utopia. Ini adalah visi yang dapat diwujudkan dengan komitmen bersama dari seluruh kekuatan bangsa pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Bayangkan sebuah Indonesia di mana anggaran negara digunakan untuk membangun infrastruktur yang berkualitas, pendidikan yang merata, dan layanan kesehatan yang terjangkau. Bayangkan sebuah masyarakat di mana setiap individu memiliki hak yang sama untuk berkembang tanpa harus khawatir akan praktik nepotisme atau kolusi.
Justeru, perlu ditanamkan pada setiap jiwa bangsa, bahwa mewujudkan Indonesia tanpa KKN juga berarti memperkuat fondasi moral dan spiritual bangsa. Keberkahan hanya akan hadir ketika keadilan ditegakkan dan hak-hak setiap individu dihormati. Dalam tradisi budaya dan agama Indonesia, keadilan dan keberkahan adalah dua hal yang saling terkait. Ketika masyarakat hidup dalam keadilan, keberkahan akan mengalir dalam bentuk kemakmuran, kedamaian, dan harmoni sosial. Hal ini penting, dan merupakan sebuah kewajiban bagi membangun reputasi, imej bangsa dan kepercayaan global terhadap bangsa ini.
Terakhir, Indonesia barakah tanpa KKN bukan sekadar mimpi, melainkan sebuah tujuan yang membutuhkan kerja keras dan keberanian. Setiap warga negara memiliki tanggung jawab untuk turut berperan serta, baik melalui tindakan kecil seperti menolak suap, kaos, sejadah pemilu dan pilkada, maupun dalam skala besar seperti berkontribusi pada kebijakan publik yang bersih.
Dengan bersama-sama memberantas KKN, kita tidak hanya membangun bangsa yang lebih kuat, tetapi juga mewariskan Indonesia yang lebih baik untuk generasi mendatang. Semoga Indonesia barakah tanpa KKN segera terwujud, menjadi contoh bagi dunia bahwa sebuah negara dapat maju dengan amanah kejujuran, transparansi, dan integritas…amin ya rabbal ‘alamin. (***)
Discussion about this post