Jambiday.com, JAMBI– Mahasiswa UIN Jambi tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli Kampus menggelar Aksi unjuk rasa di depan Gedung Rektorat UIN STS Jambi. Kamis ( 29.09.22)
Aksi yang dilakukan oleh mahasiswa kali ini adalah lanjutan dari aksi sebelumnya. Pasalnya setelah melakukan dua kali aksi tidak mendapat angin segar dari Pimpinan Universitas.
Dalam tuntutannya, mahasiswa sampaikan 3 tuntutan. Pertama kelayakan sarana prasarana kampus seperti Toilet yang tidak terdapat air, ruang belajar yang nyaman eerta fasilitas yang layak. Kedua pelayanan akademik dan Ketiga transparansi Keuangan UPB yang diperoleh dari Remedial mahasiswa. Yang dianggap pungutan liar kepada mahasiswa.
Aksi yang dimulai dari pukul 7 pagi sampai pukul 11 siang tak kunjung mendapat respon baik dari pihak kampus. Pasalnya tak seorangpun datang menemui mahasiswa dan memilih mengurung diri di dalam Gedung Rektorat.
Hamdani, selaku Korlap aksi tersebut mengungkapkan kekecewaan terhadap Pimpinan lampus yang enggan menemui mahasiswa dan memilih mengurung diri.
“Apakah salah Jika kami menuntut hak-hak kami selaku mahasiswa? Jika begini kami bisa menilai dengan sendirinya. Jika tidak mau menemui kami artinya wda hal yang di sembunyikan dari mahasiswa,” teriaknya.
Hal senada diungkapkan oleh Nurdi selaku massa aksi. Ia mengatakan aksi kali ini adalah tindak lanjut dari aksi sebelumnya yang tak kunjung menemui titik terang
“Tuntutan ini saya rasa tidak sulit karena sifatnya hanya sarana prasarana yang sekiranya memang layak kami dapatkan. Lalu transparansi akademik serta tansparansi UPB terhadap transparansi dana remedial mahasiswa. Sampai pengampunan yang kami anggap terdapat Pungli di dalamnya,” ujar Nurdi.
Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kampus tersebut memutuskan memboikot Gedung Rektorat UIN Jambi. Dan berjanji akan turun aksi dengan massa yang lebih banyak. (RED)
Discussion about this post