Jambiday.com, JAMBI – Istri dari Muhammad Rendra Ramadhan Usman (MRRU), drg Winda akhirnya membuka diri kepada publik pasca insiden perebutan anak. Winda menceritakan awal mula persoalan berebut anak hingga berujung saling lapor dengan Rendra, suaminya yang merupakan anggota DPRD Provinsi Jambi dari Fraksi PKS dua periode itu.
Menurut Winda peristiwa yang terjadi pada Kamis (9/1/2025) sekira pukul 15:15 WIB itu, berawal ketika seorang perempuan datang belanja jilbab ke toko ibunya.
Kemudian, setelah pintu dibuka usai seseorang belanja, ada 4 orang pria yang mondar-mandir nungguin di depan toko.
Lalu mereka disapa oleh orangtua Winda, keempat pria tersebut mengaku hendak mengantar oleh-oleh untuk anaknya Winda. Orangtuanya langsung memberitahu ke Winda.
“Terus saya langsung telpon kuasa hukum, karena kita kan sedang proses perceraian dan dia sudah pernah bawa anak saya ke Jakarta selama sebulan, tanpa akses saya engga boleh telpon, video call, dan ketemu jadi sudah trauma duluan. Jadi saya telpon ini boleh ketemu apa enggak, kalau ketemu boleh saja tapi dirumah engga boleh dibawa gitu kan,” kata Winda, dikonfirmasi Minggu (12/1/2025).
Tak berselang lama, akhirnya Rendra langsung masuk ke rumah hingga ke kamar Winda pakai sepatu bersama seorang rekannya.
“Itu saya kenal temannya Bang Salam. Jadi saya kaget, pas masih pengang telpon, dia langsung gendong anaknya dan dibawa keluar. Terus saya langsung nyusulin, kirain masih dibawa ke ruang tamu mau duduk, ternyata ada mobil putih Inova Reborn, sudah dibuka,” ujarnya.
Menurut Winda, Rendra datang bersama rekannya pria berbadan besar sekira 7 sampai 8 orang menggunakan dua mobil.
Ketika Winda melihat mobil dalam keadaan terbuka, dirinya punya perasaan bahwa anaknya akan dibawa sama Rendra.
Winda kemudian pegang kaki anaknya, dan rekan Rendra sibuk menghalangi anaknya.
“Anaknya pas lagi digendongan, bilang enggak mau, enggak mau. Anaknya udah trauma juga, habis itu main tarik-tarikan gitu, terus saya teriak jadi dibantu sama warga,” katanya.
Winda pun membantah bahwa dirinya bersama orangtuanya melalukan penganiayaan terhadap Rendra seperti yang tertuang dalam keterangan Rendra dalam laporan polisi di Polresta Jambi.
“Itu tidak benar, kalau sebenarnya yang saya ceritakan tadi. Dia datang bukannya baik-baik, rame-rame bawa orang yang tidak dikenal,” tutur Winda.
Winda juga membantah bahwa dirinya menolak memberikan waktu anaknya untuk bertemu dengan Rendra.
Akibat saling tarik-menarik memperebutkan anak, Winda mengaku tangannya mengalami gigitan dan lebam bahkan kakinya terinjak.
“Tangan saya ini digigit sama dia, sebagai perempuan ngelawan laki-laki kegitu gimana melawannya ya kan. Jadi dia gigit, saya gigit lagi juga. Dia juga sempat dorong saat saya gendong anak, sempat ketekan perutnya dan habis kejadian itu sempat kontraksi jadi kita sempat ke IGD visum, terus anaknya juga memar-memar karena kan ditarik sama orangnya dia,” paparnya.
Winda juga mengaku ibu dan bapaknya juga mengalami lebam akibat tarik-menarik saat terjadi cekcok.
Buntut kejadian itu, Winda mengaku anaknya mengalami trauma ketika bertemu orang. Ia menambahkan persoalan itu merupakan ketiga kalinya anaknya menyaksikan cekcok dan ribut-ribut dalam keluarga.
Pihak keluarga Winda pun melaporkan persoalan itu ke Polda Jambi dengan dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan dugaan pengeroyokan.
“Kalau pihak kita juga sudah melapor, karena ya kita takut kejadian lagi, kalau kejadian lagi kasihan sama anaknya,” kata dia. (RED)
Discussion about this post