Jambiday.com, JAMBI –Pemilihan Walikota (Pilwako) Sungai Penuh adalah momen penting dalam menentukan masa depan kota. Dan untuk menjaga kondusifitas selama proses Pemilu menjadi tantangan tersendiri. Terutama ketika black campaign dan negatif campaign kian marak. Menurut Zikri Ramadhan, Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Jambi, salah satu penyebab utama dari masalah ini adalah kurangnya sosialisasi yang efektif baik dari pihak calon maupun KPU kepada masyarakat.
“Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap visi, misi, dan program kerja para calon sering kali membuka ruang bagi penyebaran informasi yang tidak benar atau bersifat provokatif. Hal ini membuat masyarakat lebih mudah terjebak dalam arus kampanye negatif yang merusak citra kandidat dan memecah belah masyarakat. Dalam situasi seperti ini, KPU sebagai lembaga penyelenggara Pemilu harus mengambil peran yang lebih aktif dan tegas dalam melakukan sosialisasi,” terang Zikri dalam rilisnya, Senin (21/10/24).
KPU, tambahnya, memiliki kewajiban untuk tidak hanya memberikan informasi terkait proses Pemilu, tetapi juga membantu masyarakat memahami pentingnya memilih berdasarkan program dan kapabilitas kandidat. Bukan karena isu-isu yang sengaja dihembuskan untuk menjatuhkan lawan. Melalui sosialisasi yang masif, KPU dapat membangun kesadaran masyarakat tentang cara berpartisipasi secara cerdas dalam Pemilu. Serta bagaimana mengidentifikasi dan menangkal berita bohong dan kampanye hitam.
“Salah satu tugas utama KPU adalah memastikan bahwa semua lapisan masyarakat mendapat informasi yang cukup mengenai Pemilu. Namun, KPU Kota Sungai Penuh terlihat kurang aktif dalam menjalankan fungsi ini. Sosialisasi yang seharusnya dilakukan secara berkelanjutan dan menyentuh berbagai kalangan masyarakat tampaknya belum maksimal. Tidak hanya media sosial, pertemuan langsung, dan kampanye edukasi harusnya dimanfaatkan lebih baik agar warga bisa lebih sadar dan terlibat dalam proses demokrasi,” ujarnya.
KPU juga harus bekerja sama dengan media lokal dan berbagai elemen masyarakat guna memastikan informasi yang akurat dan obyektif tersampaikan kepada masyarakat luas. Dengan begitu, masyarakat Sungai Penuh bisa lebih teredukasi dalam memilih calon pemimpin yang terbaik tanpa terpengaruh oleh sentimen negatif atau propaganda.
“Menjaga kondusifitas Pilwako Sungai Penuh adalah tanggung jawab bersama. Tetapi KPU harus memimpin dengan strategi sosialisasi yang efektif dan tegas. Dengan memberikan pendidikan politik yang tepat, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari pengaruh Black campaign dan negatif campaign. Dan tentu nya masyarakat bisa memilih berdasarkan pertimbangan yang matang,” pungkasnya. (RED)
Discussion about this post