Oleh: Nur Kholik (Penulis adalah Pengamat Sosial dan Kebijakan Publik)
DALAM tulisan kali ini, saya akan menyegarkan kembali ingatan kita pada beberapa kutipan peribahasa dan narasi kata-kata bijak motivasi yang tak lekang dimakan zaman, yang sebagian bahkan menjadi inspirasi judul buku atau thema film layar lebar.
Saya sengaja tidak mengulasnya secara mendalam, karena saya berharap pembaca akan termotivasi untuk mendalaminya sendiri dan mengkomparasikannya dengan latar belakang pengalaman hidup kita masing-masing.
Semoga bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi para generasi muda yang sedang mencari jati diri dan sebagian galau membayangkan masa depannya.
Beberapa peribahasa dan narasi kata-kata bijak yang inspiratif dan syarat muatan motivasi tersebut saya rangkum sebagai berikut:
“Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.” Perjalanan meraih sukses seringkali melibatkan usaha tak kenal lelah dan kesulitan yang harus dihadapi sebelum kita bisa menikmati momen selebrasi kemenangan yang tak ternilai harganya.
Proses transformasi besi menjadi pedang adalah sebuah inspirasi yang mengesankan. Coba perhatikan bagaimana saat besi dibakar dan dipukul berulang-ulang sebelum akhirnya menjadi sebuah pedang indah yang bernilai tinggi. Begitu pula dalam hidup, saat kita melewati masa-masa sulit yang menyakitkan, sesungguhnya kita sedang menjalani proses pembentukan diri menuju prestasi yang gemilang. Bayangkan, jika besi menghindari untuk dibakar dan dipukul, maka ia hanya akan tetap sebagai besi tua penghuni gudang loakan menunggu ditimbang dengan harga kiloan.
“Ujian selalu diberikan sebagai syarat untuk kenaikan kelas, pangkat, atau jabatan.” Jangan pernah bermimpi untuk naik kelas, pangkat, jabatan, taraf hidup, level sosial atau bahkan derajat kita di sisi Allah SWT jika kita tidak lulus apalagi menghindar dari ujian.
Lihatlah, betapa menderitanya “kelapa,” bagaimana ia terhempas dari ketinggian, dikupas dan dicabik-cabik kulitnya, dibelah, dicungkil, diperas hingga menjadi santan, kemudian dimasak bersama daging dan bumbu lainnya hingga menjadi gulai atau rendang yang lezat. Begitu pula dalam perjalanan hidup, melalui setiap langkah jatuh bangun, kesulitan dan penderitaan yang menyakitkan, kita membentuk diri menjadi individu yang tangguh untuk menghasilkan pencapaian yang luar biasa.
“Pasukan elit di setiap satuan militer tumbuh melalui kerja keras dan pelatihan yang tak kenal lelah, bahkan tak jarang melampaui batas kemampuan normal manusia.” Proses ini mengajarkan bahwa, ketika kita mampu melampaui batas kenyamanan, maka potensi luar biasa akan muncul untuk mengantarkan kita pada pencapaian yang menurut orang lain sebagai sesuatu yang impossible.
“Nahkoda tangguh tidak lahir dari laut yang tenang, tetapi lahir dari pengalaman panjang mengarungi samudera yang penuh gelombang dan badai.” Seperti halnya dalam perjalanan hidup, tantangan dan rintangan menghadapi gelombang dan badai kehidupanlah yang membentuk kekuatan dan ketangguhan untuk mengantarkan kita pada tujuan yang diimpikan.
“Keraslah pada diri maka hidup akan melunak padamu, tetapi jika engkau lunak pada diri maka hidup akan keras padamu.” Narasi ini mengajarkan kita bahwa, jika kita rajin, gigih, bekerja keras, memiliki tekad yang kuat dalam menjalani proses, maka hidup cenderung akan menjadi lebih mudah. Namun jika kita lemah, malas, manja dan mudah putus asa, maka hidup kita akan dipenuhi dengan kesulitan dan penderitaan.
“Jalan menuju sukses dipenuhi banyak sekali tempat parkir dan rest area yang menggoda.” Artinya, dalam perjalanan mencapai kesuksesan, akan ada banyak godaan atau kesempatan untuk berhenti sejenak dan mengalihkan perhatian pada keindahan semu yang mengaburkan tujuan akhir kita.
Dalam kegelapan dan keterbatasan kepompong, terjadi proses transformasi yang mengagumkan, seekor kepompong bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang indah dengan sayap yang kuat dan warna yang menakjubkan. Pesan ini mengajarkan kita untuk tidak risau di tengah ujian kesulitan, karena sesungguhnya kita sedang dalam proses metamorfosis untuk menjadi versi terbaik dari diri kita.
“Habis gelap terbitlah terang.” Setiap orang akan mengalami masa-masa sulit, tetapi kita harus optimis bahwa masa-masa yang membahagiakan pasti akan datang. Tidak perlu bersedih dalam keadaan apapun yang kita alami, karena badai pasti berlalu.
Allah SWT berfirman:
إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
Artinya: Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS. Al-Insyirah : 6)
Dalam setiap kesulitan yang tampak tak teratasi, kita diingatkan bahwa di balik itu semua, akan ada cahaya harapan yang menyinari jalan menuju solusi. Tetaplah optimis dalam menghadapi setiap masalah, karena di ujung perjuangan akan ada kemudahan yang menanti. (***)
Discussion about this post