Jambiday.com, JAMBI- Pengamat Politik Dr. Noviardi Ferzi meminta para Calon Kepala Daerah tak perlu berbangga. Menurutnya, faktor kemenangan di Pemilu salah satunya karena uang.
“Secara moral, mereka yang menang tidak usah terlalu bangga dengan kemenangan politik dalam demokrasi transaksi yang terjadi seperti pilkada ini, semua uang, ada uang ada suara, ngak ada uang, terima nasib, ” ungkapnya di Warung Salma Telanaipura, Bada Sholat Jumat (6/12) tadi.
Berdasarkan hasil diskusinya ada cerita dari banyak desa dan kelurahan, tentang kasat matanya munculnya fenomena warga masyarakat yang enggan ikut beri suara dalam Pemilu dan Pilkada kecuali ada yang “ngamplopi”, memberi uang jalan, atau ada yang uang rokok,” ungkapnya gemes.
Tanpa uang jalan, menurut Noviardi banyak warga memilih tinggal di rumah. Atau paling memilih ke sawah untuk melanjutkan pekerjaan.
“ Tanpa uang, masyarakat cenderung enggan terlibat partisipasi urusan politik. Maka terjadilah fenomena gerakan “jor joran ngamplop, yang dilakukan para aktivis tim sukses paslon masing-masing di tingkat RT dan TPS, maka jika menang jangan bangga, apalagi lawannya tak memberi uang, ya habis suara, tak ada yang milih, ” imbuhnya.
Dari sini muncul paradoks politik tentang uang yang seolah menjadi segalanya, amunisi dana menjadi kekuatan utama paslon. Jika calon memiliki kekuatan politik yang berlimpah dana, maka memiliki kesempatan lebih banyak mendulang suara dari pada yang gak punya dana. (***)
Discussion about this post