Jambiday.com, JAMBI– Kinerja Gubernur Jambi, Dr. H. Al Haris, S.sos, MH, sejak dilantik pada 27 Juli 2021 sampai sekarang, dinilai belum menunjukkan hasil nyata dan masih jalan di tempat.
Hal ini disampaikan pengamat ekonomi Jambi, Dr. Noviardi Ferzi dalam diskusi informal Program Haris Sani Pencitraan atau Realita bersama Komunitas Mahasiswa (27/10) kemarin di salah satu cafe di Jambi.
Menurut pengamat yang dikenal kritis ini , sampai sekarang Gubernur Jambi belum menunjukkan hasil kerja secara nyata kepada masyarakat Jambi.
Salah satu tolok ukurnya program yang dijanjikan Gubernur pada saat kampanye pemilihan gubernur (Pilgub) Jambi 2020 lalu belum ada yang bisa direalisasikan, seperti Dumisake atau program lainnya.
” Jika melihat realisasi program yang dijanjikan, program kerja pak Gubernur jalan di tempat. Selain tersendat, juga program yang dijanjikan banyak berubah, jauh dari ekspetasi masyarakat, harapan masyarakat ada bantuan dua milyar perkecamatan, eh tahunya cuma slogan. Bahkan, yang tak dijanjikan malah ia lakukan, seperti proyek multi years, membuat publik bertanya, apa niatnya untuk membangun Jambi, disaat kebutuhan lain banyak, ia memplot sekian besar anggaran untuk proyek mercusuar, ” ungkapnya.
Di samping itu secara indikator makro inflasi dahsyat yang mencapai 8,55 persen di Juli lalu, telah memukul daya beli masyarakat, menambah kemiskinaan. Sedangkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen yang dibanggakan Gubernur jika dibandingkan inflasi, maka sesungguhnya pertumbuhan Jambi itu minus.
Selanjutnya Noviardi juga menyoroti kinerja OPD Jambi mantap yang jauh dari harapan. Menurutnya, OPD nya Gubernur Haris belum sepenuhnya mampu menterjemahkan visi misi gubernur.
Salahnya, tentu pada leadership gubernur sendiri yang tidak menumbuhkan budaya kerja secara team work di tiap OPD. Semua pejabat tidak merasa bawahan kepala OPD karena merasa sering ditelpon Gubernur secara langsung. Akibatya rantai komando di OPD nya tidak berjalan.
Noviardi menggambarkan jika Gubernur ingin berjalan menuju ke Jakarta, maka dalam kurun waktu setahun tiga bulan, ia masih baru di bandara.
“Dalam penilaian saya gubernur ternyata masih berada di Jambi, jadi belum ke mana-mana,” katanya.
Belum adanya gebrakan dan langkah nyata dari Gubernur Haris, menurutnya, sudah melewati dalam taraf orientasi, pengenalan wilayah dan permasalahan yang ada.
”Gubernur sudah terlalu lama melakukan orientasi pengenalan wilayah. Saya harapkan jangan terlalu lama dan segera melakukan langkah nyata membangun Jambi,” tambahnya
Kepercayaan masyarakat juga akan keberpihakan Gubernur pada masyarakat juga mulai diragukan. Salah satunya masalah angkutan Batu bara, di mana kemacetan, kecelakaan hingga pertentangan di masyarakat tak ia sikapi dengan baik. Akibatnya korban berjatuhan, ekonomi kehilangan daya saing dan Gubernur tetap tak mau menghentikan sementara angkutan BB menjelang ada jalan khusus.
” Soal Batu bara political will gubernur lemah, sehingga masalah ini tak pernah tuntas, ” tandasnya.
Terakhir Noviardi mengatakan jika harus memberi nilai pada kinerja Gunernur. Nilai yang layak hanya kisaran 60 dari 100 atau setara nilai C. (RED)
Discussion about this post