Lewat Program Batang Hari Cerdas, Ribuan Pelajar Dapat Bantuan Zakat Dari BAZNAS

Jambiday.com, BATANG HARI – Pemerintah Kabupaten Batang Hari melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyalurkan bantuan dana zakat untuk biaya pendidikan melalui program Batang Hari Cerdas, pada Senin (6/10/25).

Dalam program tersebut, sebanyak 7.095 pelajar dan mahasiswa menerima bantuan dengan total dana mencapai Rp2.993.700.000.

Bantuan ini menyasar peserta didik mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), hingga mahasiswa perguruan tinggi.

Adapun rincian penerima bantuan yakni TK sebanyak 181 orang, SD 5.317 orang, SMP 1.466 orang, MA 116 orang, dan mahasiswa 15 orang.

Nominal bantuan yang diberikan pun bervariasi: TK menerima Rp300 ribu, SD Rp400 ribu, SMP Rp500 ribu, MA Rp600 ribu, dan mahasiswa perguruan tinggi Rp800 ribu.

Dalam acara, Bupati Batang Hari, Muhammad Fadhil Arief menekankan pentingnya konsistensi dalam berusaha dan berikhtiar untuk mencetak generasi Batang Hari yang cerdas, sehat, serta beriman.

“Jika kita sudah melaksanakan kewajiban, insya Allah urusan kita akan dimudahkan. Tidak ada orang tua yang ingin anaknya gagal. Karena itu, perlu usaha dan ikhtiar agar anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang berbakti,” ujarnya.

Bupati juga menjelaskan bahwa program ini tidak sekadar memberikan bantuan, tetapi menjadi bentuk tanggung jawab sosial dan keagamaan dalam membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu serta mendorong siswa berprestasi di bidang akademik dan keagamaan.

“Rezeki atau hak orang lain ada pada diri kita, dan kita memiliki kewajiban untuk menyalurkannya kepada yang berhak. Dengan begitu, semuanya berjalan sesuai ketentuan dan syariat Islam,” tutur Fadhil.

Ia berharap, bantuan yang disalurkan melalui BAZNAS dapat tepat sasaran dan benar-benar membantu masyarakat yang membutuhkan, sekaligus memperkuat komitmen pemerintah daerah dalam program Batanghari Super Tangguh.

“Pemerintah dapat memfasilitasi dan menstimulasi, tetapi yang paling penting adalah semangat penerima bantuan untuk berusaha memperbaiki kehidupannya,” pungkasnya. (LAN)