Jambiday.com. JAMBI- Wakil Ketua I DPRD Provinsi Jambi, Ir H Ivan Wirata ST MM MT, memberikan apresiasi atas kolaborasi apik antara Gubernur Jambi Al Haris bersama para Bupati dan Wali Kota se-Provinsi Jambi dalam melakukan audiensi dengan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), serta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia. Menurut Ivan Wirata, langkah ini menunjukkan semangat sinergi dan komitmen bersama dalam membangun Provinsi Jambi. Ia menilai, komunikasi langsung dengan pemerintah pusat sangat penting untuk menyampaikan kebutuhan dan prioritas pembangunan daerah secara utuh dan strategis.
Namun demikian, politisi Golkar tersebut juga mengingatkan bahwa setiap audiensi dan pertemuan lintas instansi tersebut harus mampu menghasilkan output nyata bagi kemajuan Provinsi Jambi. Bang Ivan Wirata (BIW) menegaskan, pertemuan itu tidak boleh hanya menjadi kegiatan seremonial semata yang berujung pada pemborosan anggaran tanpa dampak langsung bagi masyarakat. Dan inisiatif tersebut merupakan langkah positif dalam membangun sinergi antara pemerintah daerah dan pusat. Namun, ia meminta agar pertemuan tersebut tidak sekadar menjadi kegiatan seremonial yang menghabiskan anggaran tanpa menghasilkan output nyata bagi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Jambi.
“Saya sangat menghargai semangat kolaborasi ini. Tapi audiensi seperti ini harus berdampak langsung. Jangan hanya formalitas, tetapi harus melahirkan program konkret yang masuk ke dalam RPJMN dan didukung oleh anggaran pusat. Jadi Gubernur Jambi, Bapak Al Haris harus kawal terus usulan itu, agar tidak hanya jadi catatan di atas meja semata,” ujar BIW via panggilan WhatsApp, Kamis (17/07/25) siang.
BIW juga menyoroti masih banyaknya pekerjaan rumah yang belum diselesaikan oleh Gubernur Al Haris, mulai dari persoalan infrastruktur dasar, pendidikan, kesehatan, hingga pemerataan ekonomi. Menurutnya, perencanaan pembangunan ke depan harus lebih terarah, terukur, dan diselaraskan dengan dokumen perencanaan nasional. Dalam penyusunan masukan terhadap RPJMN, Provinsi Jambi saat ini mengacu pada visi-misi nasional Asta Cita Presiden RI, dan bersinergi dengan program prioritas kabupaten/kota. Beberapa fokus kawasan strategis yang telah ditetapkan antara lain:
1. Kawasan Perkotaan Jambi dan kawasan pariwisata serta ekonomi kreatif unggulan Candi Muaro Jambi (Kota Jambi dan Kabupaten Muaro Jambi).
2. Kawasan Perkotaan di Kota Bangko, Sungai Penuh, dan Muaro Bungo.
3. Koridor pertumbuhan baru SENTUSA (Sengeti, Tungkal, Sabak), meliputi Muaro Jambi, Tanjab Timur, Tanjab Barat, dan Kota Jambi.
4. Pengembangan komoditas unggulan seperti sawit, pinang, dan kelapa.
5. Komunitas swasembada pangan di delapan kabupaten/kota.
6. Kawasan konservasi dan rawan bencana yang tersebar di hampir seluruh wilayah.
7. Kawasan swasembada pangan, air dan energi (Kerinci, Sungai Penuh, Merangin).
8. Kawasan pariwisata unggulan di Kerinci, Sungai Penuh, Merangin, dan Muaro Jambi.
Sejumlah proyek prioritas juga diajukan oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, di antaranya: Pembangunan Jembatan Batanghari III, Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung, Jembatan Sungai Rambut, Dermaga Roro II dan Terminal, Dermaga Apung Angso Duo, Fly Over Simpang 4 Paal 10 Kota Jambi, dan Jalan Lingkar Utara.
BIW juga menekankan agar seluruh program dan usulan tersebut harus sesuai dengan mandatory spending pemerintah pusat. Seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar, serta penanggulangan kemiskinan. Keselarasan ini penting agar usulan Jambi mendapat alokasi anggaran dan prioritas nasional. Selain itu, BIW juga mengingatkan agar Gubernur Al Haris lebih jeli dalam membaca dan menyelesaikan persoalan-persoalan strategis yang menghambat potensi peningkatan pendapatan daerah. Salah satunya adalah penyelesaian pembangunan jalan khusus batu bara yang hingga kini belum tuntas, sehingga turut menghambat penerimaan Dana Bagi Hasil (DBH) dari sektor pertambangan.
Pada kesempatan itu. BIW juga mendorong percepatan proses Partisipasi Interest (PI) 10 persen dalam pengelolaan Migas, yang menurutnya bisa menjadi salah satu sumber peningkatan kapasitas fiskal Provinsi Jambi. Mengingat Gubernur Al Haris menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET), BIW menilai hal ini seharusnya bisa menjadi momentum untuk memperjuangkan hak dan kepentingan fiskal daerah dengan lebih kuat di tingkat pusat.
“Kalau jalan khusus batu bara selesai dan PI 10 persen segera terealisasi, maka Jambi bisa mendapat tambahan PAD signifikan. Ini soal keberpihakan dan ketegasan kepala daerah dalam memperjuangkan potensi daerahnya,” tambah Ketua DPD II Golkar Muaro Jambi ini.
Tidak hanya PI, BIW juga mendorong percepatan penyelesaian pengusulan kawasan Candi Muaro Jambi sebagai warisan dunia UNESCO. Ia menyebut, jika hal ini dapat diselesaikan dengan baik dan mendapatkan pengakuan internasional, maka potensi ekonomi dan pariwisata di kawasan tersebut akan meningkat tajam, khususnya bagi delapan desa sekitar yang dikenal dengan nama Delapan Lawang.
“Candi Muaro Jambi adalah warisan besar dunia, dan jika ini mendapat pengakuan UNESCO, maka delapan desa di sekitarnya akan ikut tumbuh secara ekonomi. Ini bukan hanya soal sejarah, tapi soal kesejahteraan warga. Jadi selesaikan satu persatu semua permasalahan yang ada, sehingga audiensi tidak hanya jadi seremonial semata. Tapi ada output nyata, seperti pengentasan kemiskinan dan penurunan angka stunting kalau bisa zero semua itu. Bapak Gubernur Jambi harus ingat, APBD kita semakin menurun dan itu menandakan apa?? jangankan menambah PAD, yang ada saja berkurang bahkan hilang,” pungkas BIW. (OYI)
Discussion about this post