Jambiday.com, MERANGIN- Nasi merupakan makanan pokok olahan dari beras yang biasa dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Terkesan biasa, namun bagaimana rasa dan bentuk nasi, yang hanya ditemukan saat waktu tertentu. Seperti bulan haji, maulid nabi, isra mi’raj dan hari raya Idul Fitri.
Nasi langka tersebut bernama nasi juo adalah khas makanan nenek moyang jaman dahulu yang hingga sampai saat ini masih dilestarikan. Bahkan ditampilkan langsung saat festival Pariwisata Jangkat, Kabupaten Merangin.
Leni, warga Punguk, Kecamatan Jangkat saat dikonfirmasi mengatakan, ia menampilkan nasi juo di kegiatan Festival Jangkat demi memperkenalkan makanan khas nenek moyang yang masih dipertahankan sampai ditahun 2022.
Melihat makanan nasi juo khas daerah jangkat, sangat persis seperti nasi biasa yang dimakan setiap harinya. Namun ada perbedaan dari masakan nasi biasa yang dimasak dengan nasi juo yaitu berasnya secara khusus yang dibuat oleh masyarakat jangkat.
“Nasi juo merupakan, makanan khas nenek moyang jaman dahulunya dan sampai saat ini masih dipertahankan,” ujarnya.
Leni menyebutkan, cara memasak nasi juo yakni seperti masak nasi biasanya. Dan ada juga dimasak dalam bambu seperti masak lemang namun membedakannya hanya berasnya saja yang kecil-kecil.
“Nasi juo hanya bisa ditemukan saat bulan haji, idul fitri, maulid nabi dan isra mi’raj dan sampai saat ini masih dipertahankan tradisi Jangkat,”jelasnya selasa, 28 juni 2022.
Tidak hanya nasi juo, Leni juga menampilkan makanan kuliner khas Jangkat bagi wisatawan seperti sayur udang, gulai rebung serta minuman air nira yang nikmat disantap saat santai sembari menikmati pemandangan alam wisata Jangkat.
“Di Jangkat makanan kulinernya enak-enak dan bagi wisatawan yang datang ke Jangkat silahkan menikmati alam wisatanya,” katanya. (NST)
Discussion about this post