Jambiday.com, BATANGHARI – Kemacetan parah di sekitar Pasar Tradisional Sungai Rengas, Kabupaten Batanghari, semakin dikeluhkan oleh masyarakat dan pengguna jalan. Pasar yang menjadi pusat aktivitas ekonomi warga ini dinilai tidak memiliki pengelolaan lalu lintas yang baik, sehingga sering menyebabkan kepadatan kendaraan, terutama pada pagi dan sore hari. Seperti bunyi pesan WhatsApp yang masuk dan diteruskan ke Waka DPRD I Provinsi Jambi Ivan Wirata.

”Informasi sekilas perjalanan mudik terjadi kepadatan lalu lintas (macet) di wilayah Sungai Rengas, tolong diteruskan ke Menhub agar bisa diteruskan ke Dishub setempat, Terjadi kemacetan panjang di sekitar titik tersebut. Kelurahan Simpang Sungai Rengas dan Pasar Sungai Rengas, Lintas Jambi Muara Bungo. Yang melaporkan atas nama Haris/RAPI (081398588331),” berikut bunyi WA yang masuk ke Ponsel Ivan WIrata.
Menyikapi hal tersebut, Ivan yang baru saja turun meninjau pos pengamanan lebaran 2025 Polsek Mestong bersama beberapa stake holder terkait seperti Balai Pengelola Jalan Nasional (BPJN), Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), Jasa Raharja, Dirlantas Polda Jambi, Dishub Provinsi Jambi langsung mengambil kebijakan strategis.
”Ini yang sering luput dari perhatian bersama, keberadaan pasar tradisional yang berada di ruas jalan nasional itu bisa sangat mengganggu jika tidak ditertibkan. Ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah, dan bupati harus perintahkan camat, Dishub bekerjasama dengan Kades atau lurah setempat,” jelas Ivan, Rabu 26/03/25) siang.
Ketua SOKSI ini menilai bahwa kondisi ini sudah berlangsung lama dan membutuhkan penanganan serius dari pemerintah daerah. Menurutnya, salah satu penyebab utama kemacetan adalah keberadaan pedagang kaki lima yang menggelar dagangan hingga ke badan jalan, serta parkir kendaraan yang tidak tertata dengan baik. Akibatnya, jalur utama yang seharusnya digunakan kendaraan justru menyempit dan membuat arus lalu lintas tersendat. Oleh karena itu, khususnya dinas terkait, untuk segera turun tangan menata ulang pasar dan mencari solusi yang efektif.
“Secara fungsional, pasar itu bagus dan membantu masyarakat setempat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun jika tidak dikelola dengan baik dan benar akan menggangu, mengingat lalu lintas saat ini sedang padat-padatnya. Harus ada tindakan tegas, baik itu relokasi pedagang, pengaturan parkir, atau penerapan sistem lalu lintas yang lebih baik,” tegasnya sembari menambahkan akan terus mengawal permasalahan ini agar segera mendapatkan solusi yang efektif demi kenyamanan masyarakat.
Kembali kepada peninjauan pos pengamanan Lebaran bersama stake holder tadi, Ivan mengakui masih ada kendala dan masalah di lapangan. Seperti masih adanya temuan terkait over dimension over load (ODOL) yang dikeluhkan. Padahal pengakuan Dirlantas Polda Jambi, telah ada sosialisasi terkait larangan melintas pada H-7 Lebaran. Dan tentu saja eksekusi di lapangan dilakukan untuk memberikan efek jera kepada sopir-sopir yang nakal tadi.

”Masih ada temuan yang tidak berkomitmen untuk menjaga kelancaran ruas lalu lintas, padahal sosialisasi sudah ada. Jadi tindakan tegas lah tadi oleh pihak kepolisian karena memang rata-rata bermuatan lebih dan terbukti melanggar. Ke depan ODOL ini akan menjadi perhatian dan komitmen bersama semua pihak terkait,” jelas Ketua DPD II Golkar Muaro Jambi ini.
Untuk sementara ini, tim terpadu yang terdiri dari BPJN, BPTD, Dishub, Dirlantas dan DirOps Polda Jambi melakukan pemantauan melalui pos-pos pengamanan yang stand by di setiap 60 kilometer perjalanan. Bahkan, telihat juga Dinkes melalui Puskesmas setempat ikut mendirikan posko siaga pula. Harapan Ivan, perjalanan semua masyarakat yang mudik ke kampung halaman menjadi aman, lancar dan nyaman. (OYI)
Discussion about this post