Jambiday.com, JAMBI- Sebagai putra daerah, Mohd. Indrawan Husairi tidak hanya menjalin hubungan baik dengan kalangan pesantren dan pemuda. Ia juga berkolaborasi dengan ibu-ibu serta penggiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kawasan Jambi.
Mohd. Indrawan Husairi memang berangkat dari tradisi pesantren. Ia lahir dan tumbuh besar di Pesantren As’ad di kota Jambi, salah satu pesantren tertua yang memiliki ribuan santri tersebar di berbagai kawasan di Sumatera. Indrawan mendapat didikan dari abah serta wa’cik (paman) untuk berbuat terbaik terhadap lingkungan sekitarnya, tidak terkecuali dalam peningkatan kesejahteraan warga melalui usaha kecil.
“Sejak kecil saya mendapat didikan dari para oran tua kami untuk terus berbuat yang terbaik bagi orang lain dan lingkungan kita. Karena kebaikan akan selalu mendapatkan kebaikan, jadi ini menjadi pegangan dan prinsip saya ketika menjalani kehidupan,” ungkap Mohd. Indrawan Husairi kepada media ini, Minggu (17/12/2023).
Sebagai bagian dari masyarakat Jambi, Mohd. Indrawan Husairi tidak lantas diam dan berpangku tangan. Ia menjalani proses bertumbuh dengan menjadi aktifis di berbagai organisasi, melakukan berbagai usaha dan pekerjaan professional, hingga kemudian berlabuh di pesantren dan Nahdlatul Ulama untuk berkhidmah.
“Pengalaman hidup dalam beberapa dekade terakhir, mengajarkan saya banyak hal tentang kehidupan rakyat kita. Saya akhirnya kembali ke Jambi, untuk berkhidmah bagi masyarakat. Ini pembuktian saya dalam beberapa tahun sering membantu berbagai macam kegiatan pemberdayaan tanpa pernah muncul nama saya. Didorong oleh berbagai kiai, ulama dan komunitas warga, akhirnya saya beranikan untuk mengabdi di dunia politik,” ungkap Indrawan.
Mohd. Indrawan Husairi sudah beberapa tahun berkecimpung dalam pemberdayaan ekonomi warga. Ia sering membantu kegiatan ibu-ibu dan pegiat UMKM di berbagai kawasan di Jambi. Selain itu, ia juga sering mengawal program-program kementerian, bantuan peralatan serta dukungan modal untuk pegiat UMKM di Provinsi Jambi.
“Pada waktu pandemi Covid hingga sekarang, kami dibantu beberapa kawan, sering memberikan bantuan permodalan inkubasi bisnis kepada pribadi dan UMKM di Provinsi Jambi yang diluncurkan pada masa bencana nasional. Tentu saja, bertujuan untuk memberikan modal kepada masyarakat atau kelompok usaha agar mampu bertahan dan berkembang dalam menghadapi bencana nasional,” ungkap Indrawan.
Data dari Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM Kota Jambi, hingga Desember 2022 terdapat lebih dari 60 ribu kelompok UMKM di kawasan ini. Dari data ini, 57.470 UMKM sudah diverifikasi melalui prosedur yang ada.
Sementara, dari data pemerintah Provinsi Jambi pada tahun 2019 lalu, terdapat 104.155 UMKM di semua kawasan di provinsi ini. Dari data ini, 10.763 UMKM berada di Kota Jambi, 4.049 UMKM di Kabupaten Batanghari, 1.757 UMKM di Kabupaten Muaro Jambi, 7.625 UMKM di Kabupaten Tanjab Barat.
Serta terdapat 56.002 UMKM di Kabupaten Tanjab Timur, 638 UMKM di Kabupaten Tebo, 6.848 UMKM di Kabupaten Bungo, 4.283 UMKM di Kabupaten Sarolangun, 2.844 di Kabupaten Merangin, 710 UMKM di Kabupaten Kerinci dan 8.636 UMKM di Kota Sungai Penuh. Pada tahun 2023, tentu saja angka bertumbuh seiring dengan meningkatnya partisipasi warga untuk pengembangan ekonomi menengah dan kecil. Data ini menggambarkan betapa besarnya potensi UMKM di kawasan Jambi.
Mohd. Indrawan Husairi bertekad agar kelompok pegiat UMKM dapat menjadi tulang punggung keluarga, serta menjadi jembatan penguat kesejahteraan warga di kawasan Jambi dan sekitarnya (OYI)
Discussion about this post