Thursday, September 11, 2025
  • Jambiday
  • Disclaimer
  • Pedoman
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Perlindungan
No Result
View All Result
Bacaan Online Negeri Jambi
  • INTERNASIONAL
  • NASIONAL
  • DAERAH
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • JAMBI
    • KERINCI
    • MERANGIN
    • MUAROJAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAIPENUH
    • TANJAB BARAT
    • TANJAB TIMUR
    • TEBO
  • EKBIS
  • KESEHATAN
    • COVID-19
  • KHAZANAH
    • BUDAYA
    • RELIGI
    • SELOKO
  • KRIMINAL
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • ORGANISASI
  • PARLEMEN
  • PEMERINTAHAN
    • PEMKAB
    • PEMKOT
    • PEMPROV
  • PEMILU
    • BAWASLU
    • KPU
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
    • CALEG
    • PARTAI POLITIK
Bacaan Online Negeri Jambi
  • INTERNASIONAL
  • NASIONAL
  • DAERAH
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • JAMBI
    • KERINCI
    • MERANGIN
    • MUAROJAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAIPENUH
    • TANJAB BARAT
    • TANJAB TIMUR
    • TEBO
  • EKBIS
  • KESEHATAN
    • COVID-19
  • KHAZANAH
    • BUDAYA
    • RELIGI
    • SELOKO
  • KRIMINAL
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • ORGANISASI
  • PARLEMEN
  • PEMERINTAHAN
    • PEMKAB
    • PEMKOT
    • PEMPROV
  • PEMILU
    • BAWASLU
    • KPU
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
    • CALEG
    • PARTAI POLITIK
No Result
View All Result
Plugin Install : Cart Icon need WooCommerce plugin to be installed.
Bacaan Online Negeri Jambi
No Result
View All Result
Home OPINI

Pemasukan Besar Tak Terduga, 420 Triliun APBN

by Redaksi
22/05/2022
in OPINI
0
1
VIEWS
PostTweetShareScan

Oleh : Dr. Noviardi Ferzi (Pengamat)

Bacajuga

17+8 Tuntutan: Saat Rakyat Bicara, DPR Tak Boleh Menutup Telinga

Maulid Nabi SAW: Teladan Kepemimpinan di Tengah Krisis Politik dan Kehilangan Moral

Rusuh: Rakyat Selalu Dipersalahkan, Kenapa?

10 Nyawa Melayang: Benarkah Ada Pelanggaran HAM dalam Demonstrasi Indonesia?

Ancaman Ekologi dan Narkoba, Lubang Jarum PETI Limbur Lubuk Mengkuang Butuh Ketegasan Aparat 

Hati-hati! Ini 11 Alasan Kenapa Demo Bisa Ricuh

ECOREVIEW –  Selalu ada hal yang di luar ekspetasi dalam ekonomi. Meski asumsi ABPN disusun dengan cermat, tetap saja ada hal yang tak diproyeksi terjadi. Kali ini Perubahan amat mengembirakan, berupa kenaikan harga komoditas yang menjadi unggulan dalam negeri di pasar global.

Pemerintah Indonesia mendulang untung besar dari kenaikan harga komoditas. Kenaikan ini menambah kas negara dalam APBN 2022 berjalan, jumlahnya tak tanggung – tanggung bisa mencapai Rp 420 triliun. 

Sebagai informasi, dengan potensi Rp 420 triliun ini maka sepanjang 2022 penerimaan negara dalam APBN bisa menjadi Rp 2.266,2 triliun dari sebelumnya Rp 1.846,1 triliun. Sekali lagi ini bukan sebatas asumsi, tapi sedang mengalir di semua pos penerimaan negara.

Keuntungan itu masuk ke kantong negara melalui berbagai sumber mulai dari penerimaan pajak migas dan non migas, bea cukai hingga penerimaan negara bukan pajak (PNPB) di setiap bulannya. Karena pergerakan penerimaan ini Menteri Keuangan terpaksa harus melakukan penjelasan kondisi APBN setiap bulan ke publik maupun DPR.

Lalu, apa musababnya hingga Indonesia mendapatkan durian runtuh tersebut ? Tak lain dampak dari konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Perang di Eropa ini memicu kenaikan di semua sektor komoditas secara global.

Indonesia yang merupakan penghasil komoditas yang komplit, dengan kuantitas yang besar mau tak mau merasakan dampak tersebut. Meski kita juga patut prihatin akan perang Rusia – Ukraina tersebut.

Harga komoditas yang melonjak bagai suplemen APBN untuk Indonesia. Sebab, komoditas unggulan negeri yakni batu bara, CPO, ICP, tembaga hingga nikel harganya ikut melambung tinggi.

Pada bulan Maret 2022 (yoy) penerimaan negara yang tumbuh tinggi 32,1% atau sudah terkumpul Rp 501 triliun.

Jika dilihat dari sektornya, penerimaan pajak dari industri pertambangan melonjak sebesar 109,7% di Maret 2022 atau secara kumulatif Januari-Maret 154,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sektor pertambangan memang memberikan kontribusi besar karena ada komoditas boom. Pertambangan tumbuh tinggi berturut-turut di Januari, Februari dan Maret 2022 di atas 100 %. 

Kemudian, melalui kepabeanan, batu bara cs ini memberikan kontribusi melalui bea keluar. Dimana Bea Keluar tumbuh hingga 132,2% hingga akhir Maret atau nominalnya mencapai Rp 10,7 triliun.

Kinerja Bea Keluar yang tumbuh tinggi ini ditopang oleh kenaikan harga produk kelapa sawit (CPO) serta peningkatan harga sekaligus volume ekspor tembaga.

Bea keluar ini menggambarkan kegiatan ekspor terutama barang-barang komoditas seperti CPO dan barang mineral kita seperti tembaga yang dalam hal ini memungut bea keluarnya.

Selanjutnya, kenaikan harga komoditas terhadap barang unggulan Indonesia ini juga memberikan kontribusi besar melalui PNBP. Dimana PNBP hingga akhir Maret 2022 telah terkumpul RP 99,1 triliun.

Selain itu PNBP Sumber Daya Alam (SDA) Migas tumbuh 113,2% terutama karena kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang lebih tinggi dari asumsi pemerintah.

Kenaikannya bahkan lebih dari dua kali lipat yakni rata-rata harga ICP Desember 2021 hingga Februari 2022 sebesar US$ 84,99 per barel atau naik 58,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Rata-rata harga ICP pada Desember 2020-Februari 2021 US$ 53,77 per barel.

Meskipun ICP ini dari sisi liftingnya lebih rendah dari asumsi APBN 703 ribu barel per hari, realisasi hanya 611 ribu barel per hari. Tapi penerimaan nominalnya karena harga ICP kita rata-rata tinggi.

Kemudian, penerimaan negara di PNBP juga terlihat dari SDA non migas yang tumbuh 70,3%. Ini ditopang oleh kenaikan harga minerba naik signifikan atau tumbuh 79,6% menjadi Rp 13,4 triliun dibandingkan Maret 2021 hanya Rp 7,5 triliun.

Penyumbangnya batu bara, nikel yang semuanya mengalami kenaikan harga. Tahun ini batu bara rata-rata Januari-Maret US$ 183,5 per ton, tahun lalu posisi harganya baru di US$ 82,7. Kemudian Nikel juga sama US$ 21.613,5 per ton, tahun lalu hanya US$ 17.395,3 per ton. Jadi ada kenaikan signifikan dari harganya.

Tingginya penerimaan negara oleh kenaikan harga komoditas laksana durian runtuh bagi APBN. Memberi pemerintah ruang fiskal yang cukup lebar melakukan penguatan anggaran. Suplemen yang dibutuhkan dalam pemulihan ekonomi yang masih berlanjut.

Secara ekonomi kenaikan ini adalah pembalikan yang luar biasa. Namun ini belum menggambarkan keseluruhan cerita 2022, karena sejatinya perjalanan masih cukup panjang. Karena jika lama, situasi perang Rusia – Ukraina justru akan memicu resesi global yang akan memukul balik semuanya. (***)

Tags: DR Noviardi Ferzi
Previous Post

Waka DPRD Tebo Sambut Penunjukkan Pj Bupati

Next Post

Komisi III DPRD Provinsi Jambi Akan Panggil Dinas PUPR Terkait Pembangunan Gedung Samsat

Next Post

Komisi III DPRD Provinsi Jambi Akan Panggil Dinas PUPR Terkait Pembangunan Gedung Samsat

Ketua DPRD Tebo Sambut Kedatangan Pj Bupati

Kadispora Provinsi Jambi, Bestari. Foto: Ist

POPDA Provinsi Jambi 2022 Resmi Dibuka, Al Haris: Cikal Bakal Atlet Kita

Multi Years Kapitalis OK, Dumisake Proletar Macet: Catatan Prioritas Gubernur Jambi

Wujudkan Jambi Bebas Pungli, Al Haris Ajak Masyarakat dan Stake Holder Bekerja Sama

Discussion about this post

Iklan

Kalender

September 2025
SMTWTFS
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
282930 
« Aug    
Bacaan Online Negeri Jambi

© 2021 PT Limo Konco Mandiri - Jalan Kapten Pattimura No 67, Telanaipura. Developed by Ara.

  • Jambiday
  • Disclaimer
  • Pedoman
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Perlindungan

Media Sosial

No Result
View All Result
  • INTERNASIONAL
  • NASIONAL
  • DAERAH
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • JAMBI
    • KERINCI
    • MERANGIN
    • MUAROJAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAIPENUH
    • TANJAB BARAT
    • TANJAB TIMUR
    • TEBO
  • EKBIS
  • KESEHATAN
    • COVID-19
  • KHAZANAH
    • BUDAYA
    • RELIGI
    • SELOKO
  • KRIMINAL
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • ORGANISASI
  • PARLEMEN
  • PEMERINTAHAN
    • PEMKAB
    • PEMKOT
    • PEMPROV
  • PEMILU
    • BAWASLU
    • KPU
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
    • CALEG
    • PARTAI POLITIK