Oleh: Nur Kholik (Penulis adalah Pemerhati Sosial dan Kebijakan Publik)
DALAM setiap siklus pemilihan umum, mahasiswa memiliki peran strategis dalam menjaga kewarasan demokrasi. Sebagai agen perubahan dengan semangat dan idealisme orisinilnya, mahasiswa memainkan peran penting dalam memastikan proses penyelenggaraan pemilu berlangsung secara jujur, adil dan berkualitas, suara setiap warga negara dihormati dan hasilnya mencerminkan kehendak rakyat.
Mahasiswa adalah pemilih muda potensial yang aktif dan berkualitas. Dengan pemahaman mendalam tentang isu-isu kerakyatan dan kebangsaan, mereka dapat membuat keputusan yang cerdas dalam memilih pemimpin yang mengerti dan akomodatif terhadap kepentingan masyarakat.
Sebagai representasi kaum muda, dengan komunitas sosialnya, mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengedukasi dan menyebarluaskan informasi tentang proses pemilu dan pentingnya menggunakan hak pilih kepada masyarakat.
Melalui kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih, mahasiswa dapat membantu mengenalkan kandidat-kandidat yang berkualitas dengan program-program yang berpihak kepada rakyat.
Mahasiswa dapat berpartisipasi menjadi penyelenggara pemilu sebagai petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) di tingkat TPS. Dengan keterlibatannya dalam proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS, mahasiswa dapat mengawal proses pemilu yang paling krusial secara langsung di lapangan.
Mahasiswa juga dapat menjadi relawan pemilu untuk membantu kelancaran, pemantauan dan pengawasan terhadap proses penyelenggaraan pemilu untuk memastikan integritas, akuntabilitas, transparansi dan mendeteksi potensi pelanggaran.
Mahasiswa memiliki peran penting mengorganisir kampanye yang menekankan pentingnya menghormati hasil pemilu, menerima kemenangan atau kekalahan dengan sportivitas, dan berpartisipasi dalam proses demokrasi tanpa mengorbankan stabilitas politik dan keamanan.
Mahasiswa memiliki potensi sebagai agen perubahan yang membawa ide-ide segar, energi, dan pengetahuan ke dalam isu-isu politik. Mereka dapat menyelenggarakan seminar, lokakarya, dan kampanye pendidikan politik yang mempromosikan pemahaman masyarakat tentang hak-hak mereka, dalam proses demokrasi.
Selain itu, mahasiswa juga dapat memanfaatkan media sosial dan jejaring mereka untuk menyebarkan informasi politik yang akurat dan mendukung kesadaran politik di kalangan masyarakat.
Mahasiswa adalah pemimpin masa depan yang dapat memberikan kontribusi berharga dalam pengembangan demokrasi dan pemilu yang berkualitas, jujur, adil dan berkeadaban. Mereka memiliki potensi untuk menciptakan perubahan positif dalam tata kelola negara.
Dengan berperan aktif dalam mengawal penyelenggaraan pemilu, mahasiswa tidak hanya berinvestasi untuk masa depan mereka sendiri, tetapi juga untuk masa depan demokrasi dan negara mereka. Peran mereka yang beragam dan berpengaruh membuktikan bahwa mahasiswa adalah kekuatan penting dalam menjaga tonggak demokrasi yang kuat dan berkelanjutan menuju Indonesia yang berkeadaban. (***)
Discussion about this post