Jambiday.com, JAMBI- Seorang petugas pemasyarakatan (sipir) di Lapas Kelas IIA Jambi mengalami cidera saat menggagalkan percobaan kabur yang dilakukan oleh salah satu warga binaan inisial Z pada Rabu Siang (16/4) kemarin. Insiden ini terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, saat warga binaan mengikuti ibadah sholat Zuhur di Mesjid At-taubah.
Tahanan tersebut diketahui mencoba melarikan diri dengan memanjat tembok Lapas tanpa menggunakan alat bantu sama sekali. Aksi nekat ini diketahui oleh petugas jaga bagian menara yang melihat Z merayap prasarana brandgang sembari melewati kawat pelindung dinding.
J Kasogi Surya Fattah, Kepala Pengamanan Lapas Kelas IIA Jambi, mengakui percobaan kabur tahanan tersebut. Dan saat ini, Z sudah diisolasi serta mendapat pengawasan secara intensif.
“Benar ada tahanan inisial Z melakukan percobaan melarikan diri. Sudah kita amankan, masih di area dalam Lapas bukan di luar. Petugas kita bagian menara yang melihat, sudah diperingati sampai 2x diminta turun namun diacuhkan. Akhirnya sipir meloncat dari menara dengan tinggi sekitar 6 meter, petugas kita cidera dan dilarikan ke RS,” jelas Kasogi didampingi oleh Amron, Doddy dan Riko Hamdan, Kamis (17/4).
Sipir yang cidera, tambah Kasogi saat ini diistirahatkan oleh pihaknya di rumah untuk pemulihan fisik serta mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
“Kami sangat mengapresiasi keberanian dan dedikasi petugas yang tetap sigap menjalankan tugas meskipun harus menghadapi risiko fisik. Saat ini beliau dalam kondisi stabil dan masih dalam perawatan,” tambah Kasogi.
Dan, warga binaan yang melakukan percobaan pelarian kini telah diamankan di sel khusus untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Pihak lapas juga tengah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum guna menyelidiki apakah ada indikasi keterlibatan pihak lain dalam rencana pelarian ini.
“Kejadian ini akan menjadi evaluasi serius bagi kami dalam meningkatkan sistem keamanan dan pengawasan di lingkungan Lapas. Kita mitigasi daerah rawan, dan dibuatkan peta kerawanan resiko agar tidak terjadi lagi. Dan untuk warga binaan lainnya sudah kita himbau, bahwa upaya melarikan diri itu adalah pemikiran yang sangat pendek. Karena semua hak warga binaan secara aturan sudah kita berikan,” tegas Kasogi.
Tahanan Diduga Depresi Mental
Z (42) tahanan yang melakukan upaya melarikan diri, saat ini diduga mengalami depresi. Saat petugas melakukan pemeriksaan secara intensif, upaya menghindar dan menjawab secara sembarangan terlihat. Dan juga saat diperiksa barangnya, ditemukan surat gugatan cerai dari pihak istri.
“Usai tahanan Z kita amankan di ruang isolasi langsung kita ajak ngobrol. Ditanyakan apa motif dirinya untuk kabur, karena dilihat dari kasus hukum yang dihadapi yakni pasal 363 yaitu pencurian tidak akan lama masa hukumannya. Dan Z ini rajin ibadah ke mesjid, makanya kita periksa barang tahanan dan ternyata dalam tas kita temukan surat gugatan cerai dari pengadilan agama. Mungkin itu salah satu alasan dia kabur tadi,” terang KPLP.
Namun, untuk saat ini pihak Lapas enggan untuk memaksa Z bercerita banyak karena masih shock dan apatis terhadap lingkungan sekitar. Oleh karena itu, sementara tahanan tersebut diisolasi dari dunia luar dan komunikasi keluarga.

” Selain pencabutan hak remisi, dia juga kita larang untuk bertemu dengan keluarga. Karena resiko tinggi, kuatir akan ada kejadian lanjutan makanya dari semua aspek kita jaga. Tidak hanya fisik yang luka-luka akibat cobaan kabur, namun mental dan kejiwaan juga akan kita awasi. Kami koordinasi dengan petugas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan,” pungkasnya.
Kontrol Keliling Blok Hunian
Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban, petugas melakukan kontrol keamanan di area branggang dan sekitar pos atas. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kondisi keamanan serta meninjau potensi gangguan di lingkungan Lapas.

Kegiatan kontrol tersebut melibatkan pengecekan di area branggang, area pos atas, saluran pembuangan air yang bisa berpotensi menyebabkan gangguan ketertiban, serta memastikan kebersihan di area tersebut. Kegiatan kontrol ini dipimpin langsung oleh Plh. Kalapas Jambi, J. Kasogi Surya Fattah, Kasubag TU M. Ilham, Kasi Giatja, Jailani, Kasubsi Keamanan, Amron, Kasubsi Pelaporan dan Tata Tertib, Noviar, dan Kasubsi Bimker & PHK.
“Kontrol keamanan ini merupakan salah satu bentuk deteksi dini dalam menjamin keamanan dan ketertiban serta mengevaluasi kekurangan yang ada,” ujar Kasogi.
Dalam kontrol kali ini, Kasogi menyampaikan beberapa evaluasi dan rekomendasi, termasuk peningkatan penerangan di area branggang, upaya meningkatkan kebersihan, serta penempatan petugas secara konsisten di pos atas untuk memperkuat pengawasan.

Dengan adanya pengecekan berkala seperti ini, Lapas Kelas IIA Jambi berharap dapat menjaga kondisi Lapas yang aman dan tertib serta memberikan kenyamanan baik bagi petugas maupun warga binaan.
Insiden ini kembali menyoroti tantangan berat yang dihadapi petugas pemasyarakatan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di dalam lembaga pemasyarakatan. (OYI)
Discussion about this post