Jambiday.com, JAMBI- Pasangan Bakal calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Jambi H. Abdurahman dan Andi Muhammad Guntur (Har – Tu) menegaskan ketidakhadiran mereka pada diskusi publik Calon Walikota dan Wakil Walikota Jambi oleh Pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orda Kota Jambi, lebih pada kepatuhan pada tahapan pilkada yang telah ditetapkan KPU Kota Jambi dan upaya meminimalisir Potensi konflik antar pendukung.
” Jadi kami hormati undangan debat dari ICMI, tapi setelah berkonsultasi pada mereka yang ngerti aturan, kita memilih patuh pada tahapan KPU yang telah menetapkan jadwal debat yang resmi. Selain itu kita ingin menghindari konflik langsung di antara pendukung. Insya allah jika debat resmi dari KPU kita akan hadir, ” ungkap H. Abdurahman dengan ramah ketika dikonfirmasi, siang Sabtu (7/9) barusan.
Diskusi mengangkat tema “menakar Visi dan Misi Calon Walikota dan Wakil Walikota Jambi” ini berlokasi di Hotel UIN Sutha Inn Kota Jambi, menurutnya bagus cuma sudah bersinggungan langsung dengan tahapan dan subtansi yang akan digelar KPU nanti.
Keputusan pasangan Har Guntur tak menghadiri debat ini diapresiasi oleh pengamat politik Dr. Noviardi Ferzi yang mengatakan tak ada kewajiban untuk hadir acara debat atau diskusi visi misi sebelum debat resmi yang sudah terjadwal oleh KPU, karena bisa memicu konflik langsung antar pendukung.
” Ini bentuk kehati – hatian yang baik dari HAR dan Guntur, cara berfikirnya runtut sesuai tahapan, taat aturan main, berfikir jauh ke depan menghindari konflik, jadi bukan soal takut atau apa. Ke depan saya pikir KPU harus mengatur soal debat atau diskusi visi misi diluar jadwal, karena jika tak terkoordinasi nanti bisa bias informasi dan memicu konflik antar pendukung. Bayangkan sama – sama pendukung, tanpa jaminan keamanan dari polisi, dipertemukam dalam satu forum debat, bahaya, tak semua orang dewasa dalam demokrasi, jadi saya pikir HAR Guntur cukup bijak untuk tak hadir, ” pungkasnya. (RED)
Discussion about this post