Jambiday.com, JAKARTA – Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko mengharapkan Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) Tahun 2023 menjadi salah satu momentum awal menggiatkan literasi untuk meningkatkan inklusi keuangan
dan meningkatkan pemahaman PBK di masyarakat.
Selain itu, literasi ini juga untuk memperbaiki citra industri PBK dan terus memperkuat perlindungan terhadap masyarakat. Didid juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama memperkuat ekosistem
PBK agar dapat memberikan manfaat lebih luas. Penegasan ini disampaikan di hadapan seluruh pemangku kepentingan PBK di Indonesia agar saat menutup Bulan Literasi PBK di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, pada hari ini, Selasa (4/4).
“Meskipun Bulan Literasi PBK telah ditutup hari ini, tugas kita bersama tidak berhenti sampai di sini. Kita tetap perlu mengedukasi dan memberikan pemahaman yang benar terkait investasi PBK kepada masyarakat. Langkah ini juga sebagai upaya mengikis citra negatif industri PBK dan mengembalikan kepercayaan masyarakat,” tegas Didid.
”Setelah itu, Bappebti ingin terus memperkuat industri PBK dengan meningkatkan kualitas SDM
dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk menjaga industri PBK,” tambah Didid.
Selama pelaksanaan Bulan Literasi (PBK) sepanjang Maret 2023, Bappebti bersama Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Aspebtindo) menilai kegiatan berjalan sukses. Kegiatan berhasil membuka wawasan masyarakat Indonesia, khususnya kaum milenial dan
generasi Z terhadap perkembangan industri PBK.
Sejak Bulan Literasi PBK dibuka Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada 7 Maret 2023 lalu, Bappebti bersama Aspebtindo sukses menggelar berbagai kegiatan.
”Kegiatan seperti temu wicara, diskusi panel, lokakarya, seminar web, siniar (podcast), seminar dan kuliah umum
di kampus, diskusi komunitas, hingga simulasi trading telah diadakan di sepuluh kota, yaitu Bandung, Jakarta, Medan, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Manado, Solo, dan Pontianak. Kegiatan dilaksanakan secara daring dan luring serta bekerja sama untuk publikasi berbagai media, termasuk media sosial,” urai Didid.
Pelaku usaha PBK tersebar hingga lebih dari 29 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Potensi besar ini, Didid menambahkan, dapat menjadi media untuk memberikan literasi yang kontekstual dan komprehensif kepada berbagai lapisan masyarakat. Oleh karena itu, Bulan Literasi PBK ini merupakan hal yang sangat baik untuk terus didorong dan tidak berakhir pada bulan ini saja,
melainkan dapat terus berkelanjutan.
Didid juga menegaskan, Bappebti akan mengoptimalkan dan menyinergikan pemerintah dan pelaku industri dalam mengembangkan perdagangan di pasar berjangka yang berkaitan dengan
edukasi dan literasi kepada pelanggan, calon pelanggan, masyarakat umum, dan pemangku kepentingan. Hal ini untuk meningkatkan pemahaman tentang perlindungan nasabah perdagangan berjangka komoditi, peraturan perundang-undangan seputar perdagangan berjangka.
Didid menambahkan, Bulan Literasi PBK akan dievaluasi pelaksanaan dan dampaknya.
”Dalam waktu dekat, kami akan mengevaluasi pelaksanaan dan dampak Bulan Literasi PBK 2023. Hal ini dapat menjadi dasar bagi perbaikan internal dengan sertifikasi sebagai bukti profesionalisme industri PBK. Berakhirnya Bulan Literasi PBK mengawali program selanjutnya, yaitu Bulan Literasi Sistem Resi Gudang (SRG) yang akan diadakan pada sepanjang Mei 2023,” ucap Didid.
Perkembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Perkembangan PBK di Bursa Berjangka pada Februari 2023 untuk Notional Value dan volume
transaksi mengalami penurunan dibandingkan Januari 2023. Notional Volume PBK pada Februari 2023 sebesar Rp1.997,1 triliun atau menurun 7,6 persen bila dibandingkan Januari 2023 sebesar
Rp2.160,3 triliun. Volume transaksi PBK pada Februari 2023 sebesar 1.256.220,1 lot atau menurun 6,2 persen apabila dibandingkan Januari 2023 sebesar 1.339.518 lot.
Total Notional Value pada periode Januari–Februari 2023 adalah sebesar Rp4.157,4 triliun. Total
Notional Value pada Januari–Februari 2023 menurun 41,1 persen dibandingkan periode yang
sama pada 2021 sebesar Rp7.055,5 triliun (YoY). Pada periode Januari–Februari 2023 tercatat
44.599 nasabah aktif bertransaksi pada kedua bursa berjangka.
Meskipun dalam dua bulan terakhir mengalami tren penurunan, hal ini belum dapat
menggambarkan secara menyeluruh kondisi PBK pada 2023. Salah satu faktor yang diharapkan
dapat meningkatkan nilai transaksi PBK adalah tren commodity boom atau naiknya harga-harga
komoditi yang terjadi secara global dan menguntungkan Indonesia.
“Tren commodity boom tersebut menunjukkan bahwa PBK memiliki potensi sebagai suatu
mekanisme lindung nilai (hedging) dan manajemen risiko bagi komoditas-komoditas unggulan
di Indonesia sebagaimana marwahnya,” ujar Didid.
Sebagai penutup, Didid menekankan agar literasi PBK ini terus dilakukan bersama asosiasi terkait
agar masyarakat semakin percaya dan industri lebih baik lagi. ”Bappebti akan memperkuat
regulasi yang telah ada dan tentunya terus meningkatkan kualitas layanan PBK bagi masyarakat,” pungkas Didid.
Sementara dalam laporannya, Ketua Panitia Bulan Literasi PBK 2023 dari Aspebtindo Joni Rizal menjelaskan sejumlah capaian kegiatan. Sebanyak 54 kegiatan luring telah dilaksanakan dengan
dihadiri lebih dari 4 ribu peserta dan 90 kegiatan daring dengan lebih dari 1,1 juta peserta.
”Pelaksanaan Bulan Literasi PBK 2023 diharapkan menumbuhkan transaksi PBK, meningkatkan literasi dan kepercayaan masyarakat, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia,”
tandas Joni. (OYI)
Discussion about this post