Basarnas Jambi Minim Fasilitas, Edi Purwanto: Ini Krusial dan Mendesak

Jambiday.com, JAKARTA- Kondisi armada dan infrastruktur milik Basarnas Jambi sangat memprihatinkan. Hal ini jauh dari kata kesiapsiagaan dalam penangganan kondisi darurat khususnya di wilayah perairan di Sungai Batanghari.

Hal ini disampaikan oleh Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jambi, Edi Purwanto dalam rapat kerja Komisi V DPR RI bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pusat , Senin (8/9).

Ia mengingatkan bahwa Sungai Batanghari merupakan sungai terpanjang di Sumatera dan menjadi jalur vital bagi aktivitas transportasi air dan masyarakat pesisir

“Pada kunjungan saya ke Basarnas, mereka menyampaikan mereka hanya memiliki dua kapal tugboat besar dan satu kecil. Saat ini bahkan kapal besar tersebut dalam kondisi rusak,”katanya.

“Yang lebih memprihatinkan, mereka tidak memiliki dermaga atau tempat sandar kapal sendiri. Selama ini kapal hanya dititipkan di berbagai tempat, yang justru menyebabkan kerusakan,” jelasnya.

Edi Purwanto menilai kondisi tersebut sangat krusial dan mendesak perhatian pemerintah pusat, mengingat peran Basarnas sangat vital dalam penanggulangan bencana dan operasi penyelamatan di daerah rawan seperti Jambi.

“Saya mendorong pemerintah pusat untuk segera memberikan dukungan, baik dari sisi armada, fasilitas dermaga, maupun SDM untuk memperkuat Basarnas Jambi,”tegasnya.

Disisi lain, Edi Purwanto meminta agar Basarnas Pusat meningkatkan koordinasi dan kesiapsiagaan di wilayah Jambi, terutama terkait potensi bencana di Gunung Kerinci.

Legislator PDI Perjuangan ini menekankan pentingnya Basarnas pusat memperkuat sinergi dengan Basarnas Jambi. Mengingat Gunung Kerinci yang merupakan gunung tertinggi di Sumatera masih berstatus aktif. Potensi erupsi dan aktivitas vulkanik Gunung Kerinci dapat menjadi ancaman serius bagi masyarakat sekitar jika tidak ditangani dengan antisipasi yang matang.

“Gunung Kerinci ini aktif dan tertinggi di Sumatera, tentu harus menjadi perhatian khusus. Basarnas harus memastikan kesiapan mereka dalam menghadapi situasi darurat di wilayah tersebut dengan dukungan infrastruktur dan sebagainya,” pungkasnya. (RED)