Friday, September 12, 2025
  • Jambiday
  • Disclaimer
  • Pedoman
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Perlindungan
No Result
View All Result
Bacaan Online Negeri Jambi
  • INTERNASIONAL
  • NASIONAL
  • DAERAH
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • JAMBI
    • KERINCI
    • MERANGIN
    • MUAROJAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAIPENUH
    • TANJAB BARAT
    • TANJAB TIMUR
    • TEBO
  • EKBIS
  • KESEHATAN
    • COVID-19
  • KHAZANAH
    • BUDAYA
    • RELIGI
    • SELOKO
  • KRIMINAL
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • ORGANISASI
  • PARLEMEN
  • PEMERINTAHAN
    • PEMKAB
    • PEMKOT
    • PEMPROV
  • PEMILU
    • BAWASLU
    • KPU
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
    • CALEG
    • PARTAI POLITIK
Bacaan Online Negeri Jambi
  • INTERNASIONAL
  • NASIONAL
  • DAERAH
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • JAMBI
    • KERINCI
    • MERANGIN
    • MUAROJAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAIPENUH
    • TANJAB BARAT
    • TANJAB TIMUR
    • TEBO
  • EKBIS
  • KESEHATAN
    • COVID-19
  • KHAZANAH
    • BUDAYA
    • RELIGI
    • SELOKO
  • KRIMINAL
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • ORGANISASI
  • PARLEMEN
  • PEMERINTAHAN
    • PEMKAB
    • PEMKOT
    • PEMPROV
  • PEMILU
    • BAWASLU
    • KPU
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
    • CALEG
    • PARTAI POLITIK
No Result
View All Result
Plugin Install : Cart Icon need WooCommerce plugin to be installed.
Bacaan Online Negeri Jambi
No Result
View All Result
Home OPINI

Paradoks Demokrasi di Media Sosial

by Redaksi
16/04/2022
in OPINI
0
1
VIEWS
PostTweetShareScan

Oleh : Dr. Noviardi Ferzi (Pengamat)

Bacajuga

17+8 Tuntutan: Saat Rakyat Bicara, DPR Tak Boleh Menutup Telinga

Maulid Nabi SAW: Teladan Kepemimpinan di Tengah Krisis Politik dan Kehilangan Moral

Rusuh: Rakyat Selalu Dipersalahkan, Kenapa?

10 Nyawa Melayang: Benarkah Ada Pelanggaran HAM dalam Demonstrasi Indonesia?

Ancaman Ekologi dan Narkoba, Lubang Jarum PETI Limbur Lubuk Mengkuang Butuh Ketegasan Aparat 

Hati-hati! Ini 11 Alasan Kenapa Demo Bisa Ricuh

HARI ini media sosial (Medsos) menjadi pedang bermata dua bagi demokrasi, pada satu sisi digunakan sebagai kekuatan dan di sisi lain menjadi kelemahan demokrasi.

Medsos dinilai sebagai kekuatan demokrasi karena karena mampu mempengaruhi wacana dan agenda dalam masyarakat. Medsos ikut menentukan apa yang diperbincangkan masyarakat. Bahkan media mainstream pun memperhitungkan apa yang diperbincangkan di media sosial.

Negatifnya muncul epidemi hoaks yang menyadarkan kita bahwa digitalisasi membawa sejumlah konsekuensi. Digitalisasi adalah sebuah determinisme teknologi yang tentu saja tidak bias nilai dan kepentingan.

Tanpa bermaksud mengabaikan kebaikan-kebaikan yang dibawanya, demokrasi digital adalah sebuah paradoks. Batas antara membebaskan dan membelenggu begitu sumir. Batas antara mencerdaskan dan membodohkan begitu beririsan. 

Dalam dunia politik, media sosial pun memiliki peran cukup besar, karena pengguna internet adalah juga pemilih dalam sebuah proses politik. Bahkan dalam beberapa kondisi tertentu Medsos justru menyesatkan demokrasi karena tidak digunakan dengan tepat. Semisal untuk melakukan tindakan yang kontraproduktif kampanye hitam atau menyebarkan isu negatif di media sosial.

Terlepas dari semuanya, ada fakta menarik terkait penggunaan media sosial (medsos) yang makin merasuk dalam kehidupan. Buktinya Data Reportal Januari 2022 menunjukkan bahwa jumlah pengguna media sosial Indonesia mencapai 191,4 juta. Angka ini meningkat 21 juta atau 12,6 persen dari tahun 2021.

Angka ini setara dengan 68,9 persen dari total populasi di Indonesia. Sebagai perbandingan, jumlah penduduk di Indonesia kini mencapai 277,7 juta hingga Januari 2022.

Media sosial paling banyak digunakan di Tanah Air, Youtube dengan jumlah pengguna mencapai 139 juta orang atau setara 50 persen dari total penduduk selama 2022. Selanjutnya platform ke dua ditempati Facebook dengan jumlah pengguna mencapai 129,9 juta, angka ini setara dengan 46,8 persen dari total jumlah penduduk.

Selanjutnya Instagram dengan jumlah pengguna Instagram mencapai 99,15 juta orang atau setara 35,7 persen dari total populasi. Terakhir TikTok berdasarkan data  ByteDance, digunakan 92,07 juta.

Masifnya penetrasi media sosial ini bisa di mengerti, setidaknya ada dua alasan yang menjelaskan hal ini. Pertama, media sosial menyediakan ruang komunikasi, interaksi dan informasi antara penggunanya sehingga membuat tim kampanye masing-masing kandidat capres dapat memanfaatkannya untuk menggalang dukungan dengan lebih mudah. 

Biasanya partisipasi politik masyarakat sulit masuk dalam ruang publik karena tekanan dari pemilik modal. Sementara hari ini, berbagai strategi komunikasi dan interaksi dapat membentuk opini publik sekaligus memberikan pengaruh dan keuntungan yang cukup kuat kepada kandidat.

Kedua, kini dengan adanya medsos dan semakin banyaknya alternatif saluran partisipasi politik, maka semakin memperkuat demokrasi dan berpotensi meningkatkan kualitasnya.

Dewasa ini kita sadar, media sosial memiliki peran yang penting dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Media sosial dapat membuat masyarakat semakin terbuka akan kinerja pemerintah dan mampu menyampaikan pendapatnya melalui media sosial yang semakin mudah diakses oleh seluruh kalangan masyarakat.

Namun media sosial mempunyai kontribusi yang positif dan negatif. Dalam kontribusi negatif yaitu berkaitan dengan informasi hoax. Agar dapat memberikan kontribusi yang positif maka setiap masyarakat harus menyaring informasi yang didapat atau tidak gampang terbujuk kamuflase berita-berita palsu yang menyesatkan. 

Penyalahgunaan media sosial dapat merubah prinsip-prinsip demokrasi Indonesia. Karena informasi yang tidak benar dan mudahnya kepercayaan masyarakat dapat merubah kepribadian dari masyarakat itu sendiri secara perlahan. (***)

Tags: DR Noviardi Ferzi
Previous Post

Sempat Kabur, Pelaku Bunuh Istri di Teluk Kayu Putih Serahkan Diri Ke Polres Dharmasraya

Next Post

Peranan Kejaksaan Dalam Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Pada Pelaksanaan Pengadaan Barang Atau Jasa Pemerintah

Next Post

Peranan Kejaksaan Dalam Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Pada Pelaksanaan Pengadaan Barang Atau Jasa Pemerintah

Safari Ramadhan, Ketua DPRD Edi Purwanto Tekankan Pentingnya Mempelajari Al-Quran

Layanan Digital Bank Jambi Untuk Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Pelaku pencabulan anak diamankan Polres Batanghari. Foto: Ilustrasi google.

Cabuli Anak Umur 9 Tahun, Pria Paruh Baya Dibekuk Polres Batanghari

Rapat Gabungan Bersama Komisi, Anita : Insya Allah Besok Kita Paripurna

Discussion about this post

Iklan

Kalender

September 2025
SMTWTFS
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
282930 
« Aug    
Bacaan Online Negeri Jambi

© 2021 PT Limo Konco Mandiri - Jalan Kapten Pattimura No 67, Telanaipura. Developed by Ara.

  • Jambiday
  • Disclaimer
  • Pedoman
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Perlindungan

Media Sosial

No Result
View All Result
  • INTERNASIONAL
  • NASIONAL
  • DAERAH
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • JAMBI
    • KERINCI
    • MERANGIN
    • MUAROJAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAIPENUH
    • TANJAB BARAT
    • TANJAB TIMUR
    • TEBO
  • EKBIS
  • KESEHATAN
    • COVID-19
  • KHAZANAH
    • BUDAYA
    • RELIGI
    • SELOKO
  • KRIMINAL
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • ORGANISASI
  • PARLEMEN
  • PEMERINTAHAN
    • PEMKAB
    • PEMKOT
    • PEMPROV
  • PEMILU
    • BAWASLU
    • KPU
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
    • CALEG
    • PARTAI POLITIK