Jambiday.com, JAKARTA – Dengan kesedihan mendalam, SKK Migas – PetroChina International Jabung Ltd. mengumumkan kematian rekan kerja kami, Kastalani (42 tahun) pada Jumat (23/12).
Kastalani adalah satu dari delapan pekerja yang mengalami kecelakaan kerja di Area NEB#9 di Betara, Tanjung Jabung Barat, pada Hari Minggu (18/12) lalu. Kastalani dan lima orang pekerja lainnya telah dievakuasi ke Jakarta untuk pengobatan lebih lanjut sejak Senin (19/12). Kastalani meninggalkan seorang istri dan empat orang anak.
“Manajemen dan pekerja PetroChina di Lapangan Jabung dan Kantor Jakarta menyampaikan belasungkawa kepada keluarga. Semoga keluarga Bapak Kastalani diberi kekuatan dalam menjalani masa-masa yang berat ini,” Vice President HR & Relations Dencio Renato Boele menyampaikan.
Jenazah Kastalani telah diterbangkan ke Jambi pada Jumat sore dan akan dimakamkan pada hari Sabtu (24/12).
“Insya Allah tim PetroChina terlibat dalam proses pemulangan jenazah hingga lokasi tujuan,” Dencio menambahkan.
Sampai dengan Jumat (23/12), kelima pasien lainnya berada dalam keadaan baik dan tengah melanjutkan perawatan sesuai dengan kondisi masing-masing di rumah sakit di Jakarta, sementara satu orang lainnya melanjutkan perawatan di rumah sakit di Jambi.
Satu orang pekerja yang sebelumnya telah diizinkan beristirahat di rumah telah dirujuk ke rumah sakit di Jakarta untuk pengecekan kembali kondisinya dan melanjutkan perawatan pasca-insiden. Segenap dokter dan tim perawatan di rumah sakit terus mengupayakan yang terbaik bagi seluruh pekerja yang terlibat kecelakaan.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan menyampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga Almarhum.
“Beliau meninggal dalam tugas, harapan kita bersama mudah-mudahan amal ibadahnya diterima di sisi Yang Maha Kuasa,” ungkap Anggono.
“Kami telah mengupayakan perawatan maksimal dan berharap semua tertolong sehingga kembali kepada keluarga dalam kondisi sehat, namun Tuhan berkehendak lain,” lanjut Anggono.
Ia juga menyampaikan bahwa tim PetroChina dan tim dokter terus melanjutkan perawatan intensif bagi korban lainnya.
“Kita doakan bersama semoga para korban yang saat ini masih dalam perawatan akan sehat dan pulih Kembali,” tutup Anggono.
Standby statement ini akan terus diperbaharui sesuai dengan perkembangan investigasi di lapangan. (RED)
Discussion about this post