Jambiday.com, JAMBI– Anggota DPRD Provinsi Jambi dari Fraksi PPP, Kamaludin Havis dari Daerah Pilihan Jambi 2 (Dapil Muaro Jambi-Batanghari) disebut kerap melakukan konfrontasi dengan anggota parlemen lainnya. Bahkan, anggota dewan yang terkenal vokal ini tercatat tiga kali berjawaban pada forum resmi seperti paripurna. Tidak tanggung-tanggung, gelar “biang kerok” disematkan secara tidak resmi kepada dirinya.
Menyikapi hal ini, Havis sapaan akrabnya hanya tertawa saja dan mengaku tidak tahu diberi gelar itu.
“Bukannya suka ribut, tapi hanya meluruskan perbedaan pendapat saja. Itu biasa, hanya saja mungkin cara dan pola saya tidak biasa. Jadi terkesan memprovokasi atau mengajak konfrontasi. Namun, niat saya tidak pernah cari ribut. Sehabis berbeda pendapat, saya langsung jabat tangan dan cipika cipiki lagi. Itu iramanya,” terang Havis via panggilan WhatsApp, Senin Malam (13/09/2021).
Havis tidak membantah sering berbeda pendapat dengan rekan lainnya. Baik itu di Paripurna, ataupun internal seperti rapat badan anggaran, rapat komisi, ataupun fraksi. Dan menurut Havis itu dinamika dalam bekerja untuk memperjuangkan suara rakyat.
“Saya tidak bilang bahwa mereka salah dan saya benar. Semua yang duduk di parlemen adalah orang-orang terpilih yang harus menyuarakan aspirasi rakyat. Hanya pola berbeda, baik itu penyampaian pendapat ataupun lainnya. Saya akui khilaf, dan terkadang bicara dengan nada agak keras. Tapi percayalah, itu untuk kebaikan bersama. Harus saling mengingatkan Tupoksi,” tambah Havis lagi.
Kembali kepada perselisihannya yang baru saja terjadi tadi sore dengan Fauzi Ansori, dijawab Havis semua telah selesai. Bahkan dirinya sudah bersalaman dan berpelukan tanda klirnya masalah mereka.
“Saya sudah cipika cipiki dengan Bang Fauzi Ansori tadi. Biasa itu, sekali lagi itu dinamika perbedaan pendapat. Ada yang harus diluruskan, itu saja ya,” pungkas Havis mengakhiri panggilan WhatsApp. (OYI)
Discussion about this post