Jambiday.com, JAMBI- Danau Sipin, salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Jambi, memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai pusat pariwisata berbasis alam dan budaya. Salah satu upaya untuk memaksimalkan potensi ini menurut Waka I DPRD Provinsi Jambi, bisa mempertimbangkan pemanfaatan aset daerah yakni Hotel Tepian Ratu, sebagai bagian dari pengembangan kawasan wisata tersebut. Ivan mengungkapkan bahwa Hotel Tepian Ratu, yang merupakan aset daerah milik Pemprov Jambi, dapat dioptimalkan untuk mendukung sektor pariwisata di sekitar Danau Sipin.
“Saya melihat peluang besar dalam mengintegrasikan fasilitas perhotelan dengan kawasan wisata Danau Sipin. Ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, khususnya sektor pariwisata dan UMKM,” ujarnya.
Dengan lokasi strategis yang berdekatan dengan Danau Sipin, Hotel Tepian Ratu dapat dijadikan sebagai pusat akomodasi bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain itu, pemerintah daerah berencana menjalin kerja sama dengan investor untuk meningkatkan fasilitas hotel dan kawasan wisata, termasuk pembangunan restoran terapung, dermaga wisata, serta area rekreasi air seperti kano dan perahu wisata. Dan tentu sjaa pengembangan kawasan wisata ini akan mengedepankan konsep ekowisata yang ramah lingkungan.
“Kami ingin menjadikan Danau Sipin sebagai destinasi yang tidak hanya menarik secara estetika tetapi juga memberikan pengalaman wisata yang berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal. Dan masyarakat sekitar juga akan merasakan dampak positifnya terhadap peningkatan lapangan kerja dan peluang usaha bagi warga setempat. Jika hotel ini ditata kelola ulang oleh pihak ketiga yang mempunyai pengalaman, dirubah menjadi hotel bintang empat. Tentu pundi-pundi uang akan mengalir, dari sebelumnya target PAD hanya Rp 500 juta, kali ini targetnya Rp. 1,5 Milyar. Dengan sinergi antara pemerintah, investor, dan masyarakat, tentu rencana ini dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan sektor pariwisata di Jambi,” tambah politisi Golkar ini.
Pada kesempatan itu, Ivan juga berkata sebagai fungsi pengawasan di DPRD akan mengawasi secara ketat rencana kerja sama pemanfaatan aset daerah dengan pihak ketiga guna memastikan transparansi dan optimalisasi manfaat bagi masyarakat. Langkah ini dilakukan untuk mencegah potensi penyimpangan serta memastikan aset daerah dapat dikelola secara profesional dan berkelanjutan. Ketua DPD II Golkar Muaro Jambi ini menegaskan bahwa setiap tahapan kerja sama ini akan melalui proses evaluasi yang ketat.
“Kami ingin memastikan bahwa kerja sama ini berjalan sesuai aturan dan memberikan manfaat maksimal bagi daerah. Oleh karena itu, pengawasan akan dilakukan secara menyeluruh oleh tim yang telah dibentuk. Semua harus dilakukan sesuai regulasi yang berlaku. Masyarakat juga diharapkan berperan aktif dalam mengawasi proses ini dengan melaporkan jika terdapat indikasi penyimpangan atau ketidaksesuaian dalam pelaksanaan kerja sama. Kita ingin tata kelola aset daerah yang transparan dan akuntabel demi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Tujuan pengawasan ketat ini apa? diharapkan dapat memberikan kepercayaan bagi semua pihak bahwa pemanfaatan aset daerah dilakukan dengan prinsip good governance serta mengutamakan kepentingan publik di atas segalanya,” tegas Ivan.
Kembali kepada rencana pengembangan wisata tadi, Ivan ingin agar seluruh stake holder secara holistik memandang tujuan ini. Karena hanya dengan bekerjasama dengan baik, maka semua rencana baik akan berhasil pula. Jika berjalan sendiri tanpa konsep, tentu semua mustahil adanya.

”Kita buat event, jadi pariwisata bekerja sama dengan Dispora dan Disperindag serta dinas koperasi terkiat pengelolaan UMKM. Dan untuk pecegahan banjir akibat luapan air, Tentu balai air wilayah sematera akan berkontribusi pula dengan pemanfaatan pintu air. Jadi holistik seperti saya bilang tadi, dan Pemkot Jambi selaku pemilik wilayah juga membuka peluang. Seperti pengelolaan parkir dengan baik, menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan. Jangan lagi ada aksi premanisme atau pungli, jadi indah dan nyaman akan membawa dampak positih tingginya angka kunjungan wisata,” jelasnya.
Jika memang jadi, menurut Ivan, pembersihan kawasan Danau Sipin menjadi langkah pertama yang akan dilakukan. Kegiatan ini mencakup pembersihan sampah di sekitar danau, pengerukan sedimen yang mengendap, serta penertiban bangunan liar yang berdiri di kawasan konservasi. Selain itu, juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Dengan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, diharapkan Danau Sipin dapat menjadi ikon wisata yang semakin menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. (OYI)
Discussion about this post