Jambiday.com, JAMBI- Salah satu kegembiraan tahunan dalam menyambut hari raya Idul Fitri yakni mudik dan berkumpul dengan sanak dan keluarga. Tentu saja, kenyamanan, ketertiban, kelancaran dan keselamatan dalam berkendara di jalan raya tetap harus diprioritaskan. Diterangkan oleh Ivan Wirata, Waka 1 DPRD Provinsi Jambi, agar semua stake holder terkait berkerja optimal dan amanah untuk menciptakan situasi itu semua.
”Inikan sudah kegiatan tahunan, selayaknya ada evaluasi setiap tahun. Misal, Dinas PU sudah tahu mengenai jalan rusak yang mengakibatkan kecelakaan agar diantisipasi. Dan Pertamina, mengawasi stok di SPBU agar tidak langka di saat masyarakat melintas dan ingin mengisi BBM. Agar tidak terjadi macet yang mengular, hanya gara-gara kekurangan stok. Kan sudah ada hitungannya, berapa persentase kenaikan jumlah kendaraan yang melintas setiap momen lebaran ini,” jelas Ivan, Minggu (16/03/25).
Dan untuk Dinas Perhubungan, tambah Ivan, agar mengantisipasi semuanya. Mulai dari rekayasa lalu lintas, kelayakan jalan dari bus ataupun moda transpostasi lainnya. Dan yang paling utama adalah, kondisi fisik dari sopir armada bus tersebut. Harus dalam kondisi sehat fisik dan mental, dalam arti kata tidak dalam kondisi dalam pengaruh alkohol ataupun obat-obatan seperti Narkoba.
”Sopirnya di tes urine dulu, jangan sampai di bawah pengaruh narkoba ataupun mabuk-mabukkan. Itu bisa gawat, keselamatan terancam. Belum lagi kerusakan yang ditimbulkan, dan kemacetan akibat tabrakan lalu lintas tadi,” keluhnya.
Untuk Dinas Kesehatan sendiri, jelas Ketua DPD II Golkar Muaro Jambi ini, selayaknya membantu stake holder lainnya dengan cara antisipasi jika terjadi masalah kesehatan bagi masyarakat yang mudik. Bisa stand by di beberapa rest area yang telah disediakan oleh pemerintah. Sehingga saat terjadi insiden, bisa segera diberi pertolongan pertama sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih besar.
”Ambulance bisa stand by di rest area ataupun area istirahat yang disediakan. Jadi jika ada sopir bus yang merasa tidak sehat, bisa meminta obat dan istirahat sebentar jelang keberangkatan lagi. Begitupun jika ada warga yang kelelahan,bisa diberi vitamin. Dan jika ada ibu-ibu hamil dan dalam kondisi yang tidak menyenangkan, bisa segera diambil tindakan pencegahan ataupun pertolongan,” katanya.
Untuk rest area sendiri, stake holder terkait seperti Dishub seharusnya memberikan petunjuk yang jelas. Terkait loksi terdekat, dan fasilitas yang disediakan. Adanya semacam petunjuk yang diperlihatkan sebagai marka jalan sebelum 1 kilometer posisi terdekat. Sehingga memudahkan masyarakat dalam mencari posisi istirahat saat lelah dalam berkendara.
”Intinya jangan memaksakan diri dalam berkendara saat mudik nanti. Jika memang sudah lelah dan ngantuk, istirahatlah. Jangan tetap menyetir juga, hanya karena ingin menghemat waktu. Ingat, keluarga tercinta menunggu di rumah. Jangan sampai kehilangan momen indah saat Lebaran, gara-gara kecelakaan ataupun sakit akibat memaksakan berkendara di saat lelah,” pungkasnya. (OYI)
Discussion about this post