Jambiday.com, TANJAB TIMUR- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIB Muara Sabak, Provinsi Jambi, melaksanakan panen jagung hibrida sebagai bentuk dukungan terhadap Astacita Presiden Prabowo Subianto. Khususnya dalam memperkuat program ketahanan pangan nasional dan mewujudkan kemandirian lembaga pemasyarakatan.
Kegiatan panen ini merupakan hasil kerja keras Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang selama beberapa bulan terakhir terlibat secara aktif dalam seluruh proses, mulai dari pengolahan lahan, penanaman, perawatan, hingga pemanenan.
Menurut Hidayat, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jambi, kegiatan pertanian produktif seperti ini merupakan implementasi nyata dari arahan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk menjadikan Lapas lebih mandiri dan berdaya guna dalam mendukung agenda nasional.
“Panen jagung hibrida di Lapas merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Warga Binaan di berbagai lembaga pemasyarakatan untuk mendukung program ketahanan pangan dan kemandirian. Warga Binaan terlibat dari proses penanaman hingga panen, menghasilkan jagung berkualitas yang dapat dijual maupun dimanfaatkan sebagai pakan ternak,” ujar Hidayat.
Proses dan Karakteristik Panen
Jagung yang ditanam di Lapas Muara Sabak merupakan jenis hibrida unggul dengan produktivitas tinggi dan kualitas biji yang baik.
Warga Binaan turut dilatih untuk mengelola pertanian secara mandiri mulai dari penyiraman, pemupukan, pengendalian hama, hingga panen. Setelah masa tanam beberapa bulan, panen dilakukan saat kelobot mulai kering dan biji tampak mengkilap, keras, serta kering sempurna.
Sebagian hasil panen dijual untuk memenuhi kebutuhan jagung di wilayah sekitar, sementara sebagian lainnya dimanfaatkan untuk pakan ternak ayam kampung di lingkungan Lapas, sehingga mampu menghemat biaya operasional.
Dampak dan Tujuan
Hidayat menegaskan bahwa kegiatan pertanian di Lapas tidak sekadar berorientasi pada hasil ekonomi, tetapi juga menjadi sarana pembinaan keterampilan, pembentukan karakter, dan pengurangan stres bagi Warga Binaan.
“Selain menghasilkan nilai ekonomi, kegiatan ini juga menjadi sarana pembinaan keterampilan dan menurunkan tingkat stres bagi Warga Binaan. Mereka belajar bekerja sama, bertanggung jawab, dan melihat hasil nyata dari kerja keras mereka,” jelasnya.
Program ini sejalan dengan misi besar Astacita Presiden Prabowo Subianto, yaitu memperkuat ketahanan pangan nasional dan menciptakan masyarakat produktif di berbagai lapisan, termasuk di lembaga pemasyarakatan.
Apresiasi dan Sinergi Antar Instansi
Dalam kesempatan itu, Hidayat menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan program ketahanan pangan di Lapas Muara Sabak.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Polres Tanjung Jabung Timur yang telah memberikan bantuan bibit jagung dengan stok melimpah, serta kepada Dinas Pertanian dan Hortikultura atas bantuan tenaga PPL selama masa tanam. Kami juga berterima kasih kepada Dinas Perkebunan dan Peternakan yang turut membantu dalam perawatan dan pengendalian tanaman,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Narkotika Kelas IIB Muara Sabak, Askari Utomo, menyampaikan rasa bangga atas capaian ini dan menegaskan bahwa panen jagung merupakan hasil sinergi antara petugas dan Warga Binaan dalam mewujudkan Lapas yang produktif dan mandiri.
“Kami berupaya agar setiap jengkal lahan di Lapas dapat dimanfaatkan secara optimal. Panen jagung ini menjadi bukti bahwa Warga Binaan memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam mendukung program ketahanan pangan nasional,” ujar Askari Utomo.
Askari menambahkan, pihaknya akan terus mengembangkan kegiatan serupa di masa mendatang dengan memperluas lahan dan mencoba berbagai varietas unggul lainnya.
“Ke depan, kami akan memperluas lahan pertanian dan mengembangkan tanaman produktif lainnya. Kami ingin menjadikan kegiatan pertanian di Lapas bukan hanya sebagai bagian dari pembinaan, tetapi juga kontribusi nyata bagi masyarakat sekitar,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, Lapas Narkotika Kelas IIB Muara Sabak berhasil membuktikan bahwa lembaga pemasyarakatan dapat menjadi pusat produktivitas, pembinaan, dan ketahanan pangan. Sejalan dengan semangat Astacita Presiden Prabowo Subianto dalam membangun bangsa yang berdaulat dan mandiri di bidang pangan. (OYI)
Discussion about this post