Jambiday.com, TANJAB BARAT- Anggota DPR RI Komisi XII Dapil Jambi, Rocky Candra, S.E., mendorong Desa Sungai Dualap, Kecamatan Kuala Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, menjadi salah satu desa percontohan dalam Program Desa Mandiri Peduli Mangrove. Program ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup (BPDLH), sebagai bagian dari strategi nasional penguatan masyarakat desa dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim berbasis ekosistem mangrove.
Kegiatan sosialisasi program ini berlangsung di Kantor Desa Sungai Dualap, Kamis (16/10/25) dan dihadiri oleh perangkat desa, tokoh masyarakat, serta kelompok tani dan pegiat lingkungan setempat. Dalam kesempatan itu, Rocky Candra menjelaskan bahwa program Desa Mandiri Peduli Mangrove dirancang untuk memperkuat peran desa sebagai garda terdepan dalam menjaga ekosistem pesisir sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Program ini bukan sekadar kegiatan menanam mangrove, tapi sebuah gerakan membangun kesadaran kolektif agar desa-desa pesisir mandiri dan tangguh menghadapi perubahan iklim. Kita ingin masyarakat melihat mangrove sebagai sumber kehidupan, bukan hanya benteng alam,” ujar Rocky Candra.
Selain sosialisasi, kegiatan juga diisi dengan peninjauan lokasi pembibitan mangrove Desa Sungai Dualap, yang dikelola menggunakan Dana Desa Tahun 2025. Kegiatan pembibitan ini bertujuan memperkuat aksi mitigasi iklim, menahan abrasi, dan mengangkat potensi ekonomi baru desa berbasis lingkungan. Pada kunjungan tersebut Rocky juga mengajak generasi muda yang tergabung di PD Tidar Kabupaten Tanjab Barat. Dengan tujuan agar anak muda memiliki kepedulian akan daerahnya.

Tentang Program Desa Mandiri Peduli Mangrove
Program Desa Mandiri Peduli Mangrove merupakan inisiatif nasional dari KLH dan BPDLH yang sejalan dengan arah kebijakan Rencana Aksi Nasional Rehabilitasi dan Pengelolaan Mangrove. Program ini menargetkan desa-desa pesisir di Indonesia untuk:
1. Membangun kesadaran ekologi masyarakat desa pesisir, agar mampu beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim seperti abrasi, banjir rob, dan intrusi air laut.
2. Meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat melalui pengelolaan hasil mangrove secara berkelanjutan seperti olahan buah mangrove, ekowisata, dan karbon biru (blue carbon).
3. Memperkuat kelembagaan desa dalam pengelolaan lingkungan dengan melibatkan pemerintah desa, kelompok masyarakat, dan karang taruna.
4. Mendorong pemanfaatan dana desa untuk kegiatan berbasis lingkungan hidup yang berdampak langsung terhadap keberlanjutan ekosistem.
Dengan pendekatan ini, desa tidak hanya menjadi penerima manfaat program, tetapi juga menjadi pelaku utama dalam rehabilitasi dan konservasi mangrove.
Desa Sungai Dualap Jadi Contoh Nyata
Kepala Desa Sungai Dualap menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah pusat dan anggota DPR RI Komisi XII dari Fraksi Gerindra ini. Ia menjelaskan bahwa desanya memiliki potensi besar untuk pengembangan mangrove, karena sebagian wilayahnya berada di kawasan pesisir dan aliran sungai.
“Kami berterima kasih atas perhatian yang diberikan. Program ini membantu kami tidak hanya menjaga alam, tapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Kami berharap pembibitan mangrove ini bisa terus berlanjut hingga menjadi hutan mangrove yang produktif dan bermanfaat bagi generasi mendatang,” ujar Hermanto.
Rocky Candra juga menambahkan bahwa Desa Sungai Dualap diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan di Jambi. Ia menilai program seperti ini menjadi contoh sinergi antara pemerintah pusat, legislatif, dan pemerintah desa dalam menanggulangi perubahan iklim dengan cara yang konkret.
“Mangrove adalah benteng alami yang luar biasa. Selain menjaga garis pantai dari abrasi, hutan mangrove juga menyimpan karbon lima kali lebih banyak dari hutan darat. Jadi, menanam mangrove artinya menanam masa depan,” tegas Rocky.

Menuju Desa Tangguh Iklim dan Berdaya Ekonomi
Pada kesempatan itu, Rocky juga menyerahkan bantuan sebesar Rp 150 juta yang diterima oleh Kades Hermanto. Di mana bantuan ini untuk untuk keberlanjutan program. Melalui program ini, masyarakat Desa Sungai Dualap tidak hanya diajak menanam, tetapi juga belajar mengelola pembibitan, memantau pertumbuhan mangrove, hingga mengembangkan produk turunan dan wisata lingkungan. Langkah ini diharapkan memperkuat ketahanan desa terhadap bencana iklim dan sekaligus membuka peluang ekonomi hijau. Dengan dukungan KLH, BPDLH, serta peran aktif masyarakat, Desa Sungai Dualap berpotensi menjadi “Desa Kuat, Mangrove Sehat, Indonesia Hebat” sebagaimana semangat program nasional yang diusung. (OYI)
Discussion about this post