Jambiday.com, JAMBI – Dalam kurun tiga tahun Pemerintahan Jambi Mantap yang dikomandoi Gubernur Al Haris Indek Daya Saing Daerah Provinsi Jambi tercatat hanya mencapai 3,25 di tahun 2023 lalu. Angka ini menjadi yang terendah di antara Provinsi di wilayah Sumatera.
Pernyataan ini disampaikan Pengamat Ekonomi Jambi Dr. Noviardi Ferzi dalam diskusi dengan berbagai kelompok mahasiswa, Sabtu, 2 April 2024, kemarin.
Menurutnya kinerja perekonomian daerah yang kurang optimal menandakam terjadinya penurunan daya saing provinsi Jambi.
” Iya daya saing Provinsi Jambi tahun 2023 lalu hanya mencapai 3,25 paling rendah se sumatera, termasuk paling rendah secara nasional, ” ungkap pengamat top provinsi Jambi ini.
Akibat daya saing rendah ini menurutnya daerah kesulitan dalam melakukan kegiatan ekonomi dengan beberapa kelangkaan dan sebagainya. Selain itu juga berakibat ketidakmampuan untuk mencapai perekonomian yang optimal. Serta Ketidak meratanya pendapatan suatu daerah dengan daerah lainnya.
Noviardi juga menambahkan IDSD dikeluarkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) RI untuk merefleksikan tingkat produktivitas daerah melalui 12 pilar daya saing, berupa pilar Institusi, Infrastruktur, Adopsi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Stabilitas Ekonomi Makro, Kesehatan, Keterampilan , Pasar Produk, Pasar Tenaga Kerja, Sistem Keuangan, Ukuran Pasar, Dinamisme Bisnis, dan Kapabilitas Inovasi.
Menurutnya Suatu negara atau suatu daerah (provinsi/kabupaten/kota) disebut berdaya saing jika dapat menciptakan lingkungan kondusif bagi pelaku usaha untuk berkembang dan berkompetisi pada kancah perekonomian global, serta di sisi lain memungkinkan peningkatan standar hidup masyarakat secara umum.
” Begini ya daya saing tergantung pada
produktivitas jangka panjang, yang dalam hal ini, negara atau daerah memberdayakan sumber daya manusia, modal, dan sumber daya alamnya. Ini yang kurang dilakukan Al Haris selaku Gubernur, ” ungkapnya.
Padahal daya saing merupakan salah satu kriteria untuk menentukan keberhasilan dan pencapaian sebuah tujuan yang lebih baik oleh suatu negara atau daerah dalam peningkatan pendapatan dan pertumbuhan.
Untuk mengatasi hal ini Noviardi mengatakan pemerintah Provinsi harus memperbanyak usaha yang berbasis kreativitas dengan memacu produksi domestik dengan mengutamakan investasi.
” Jika kita berdaya saing rendah bahwa tak ada cara lain membangun perekonomian daerah kecuali melalui investasi. Karena Kekuatan fiskal daerah rendah, 50-60 persen habis guna belanja birokrasi,” jelasnya.
Selain itu Noviardi juga mengatakan Jambi harus fokus pada pilar infrastruktur yang memuat proporsi kereta api, bandara dan pelabuhan, ini kewenangan Provinsi. Tanpa daya dukung ini sulit Jambi meningkatkan daya saingnya. (RED)
Discussion about this post