Jambiday.com, TEBO- Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wairata melakukan peninjauan langsung ke Jalan Padang Lamo pada Kamis (13/03/2025). Politisi Golkar ini menemukan beberapa spot jalan rusak serta adanya beberapa jembatan dalam kondisi yang tidak layak.
”Saya terbiasa turun dan meninjau langsung, jadi bicara berdasarkan data yang ada. Bukan hanya terima laporan semata, jadi melihat kondisi dan mendengar semua keluhan warga. Dari Kota Tebo tadi, sampai ke Simpang Logpon menuju Desa Teluk Kayu Putih hingga berakhir di Desa Tanjung, perbatasan dengan Kabupaten Dharmasraya banyak sekali temuannya,” tegas Ivan via panggilan telepon pada Kamis malam (13/03/2025).
Menurut Ivan, kondisi Jalan Padang Lamo harus mendapat perhatian yang intensif dan maksimal. Mengingat jalan tersebut akan menjadi jalan alternatif utama pasca putusnya jalan di Desa Jujuhan. Meskipun, tambah Ivan, saat ini Jembatan Bailey telah rampung dan bisa menjadi sarana penghubung antara Desa Jujuhan menuju Dharmasraya. Namun, mengingat kapasitas jembatan tersebut tidak bisa dilalui oleh tonase di atas 20 ton, tentu akan menjadi masalah ke depannya jika tidak diambil tindakan strategis.
”Kita ini mau hari raya, pasti arus mudik tinggi. Kapasitas kendaraan yang lewat, dipastikan melebihi kapasitas, karena memang tidak ada pencegahan atau halangan bagi mereka. Kita ini masalah over dimension over loading (ODOL) itu yang menjadi keluhan utama. Tidak akan selesai, kendaraan yang lewat sudah pasti melebihi batas dimensi dan atau muatan yang diizinkan,” keluh Ivan.
Dirinya pribadi, aku Ivan, telah membahas masalah ini bersama dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD). Dan diperlukan system yang terintegrasi untuk mengatasi masalah ODOL tadi.
”Ini harus system yang terintegrasi, tidak bisa bekerja sendirian. Pemerintah melalui Dishub, Kepolisian serta pengusaha juga harus memiliki kesadaran jangan memaksakan kapasitas beban. Karena kalau amblas, kendaraan jatuh masyarakat rugi. Terlalu banyak kerugian yang akan dialami, baik itu dari waktu yang terbuang, kendaraan rusak dan ekonomi terganggu. Jadi semua pihak harus sinergi lah,” jelas Ivan.
Kembali ke Jalan Padang Lamo, anggota DPRD dua periode ini, berkata telah menyimpulkan beberapa rencana baik itu jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Agar, Jalan Padang Lamo yang diawal hanya dipakai oleh masyarakat lokal desa setempat bisa terbuka akses.
”Jangka pendek, tentu saja perbaikan jalan yang saya prediksi sepanjang 20 kilometer. Dan tentu saja ini ada beberapa spot kerusakan mulai dari Simpang Jembatan Tebo, Simpang Logpon hingga menuju Desa Tanjung sebagai perbatasan. Estimasi dana membutuhkan paling sedikit 30 milyar dan maksimal 60 milyar, dan dana ini akan diambil dari dana pusat yaitu bantuan untuk perbaikan jalan. Serta untuk jembatan di Desa Teluk Kayu Putih, insya Allah dianggarkan sebesar Rp 600 juta, itu sudah langsung saya telpon Kadis PU nya. Dan untuk jangka panjang, akan saya kawal usulan untuk merubah status jalan Padang Lamo menjadi jalan nasional,” ujarnya.
”Untuk dana pusat perbaikan jalan tadi, ada namanya dana instruksi presiden Nomor 3 Tahun 2023 tentang percepatan peningkatan konektivitas jalan daerah. Atau lazim disebut Inpres jalan daerah,” pungkasnya. (OYI)
Discussion about this post