KOTA JAMBI – Pihak legislatif terus mendorong dan mendukung upaya pemerintah untuk memajukan pendidikan. Salah satunya dengan menyiapkan sekolah gratis. Untuk di Kota Jambi sendiri, ada lima sekolah, yang saat ini biaya pendidikannya ditopang program Kartu Jambi Cerdas (KJC).
Program ini sendiri merupakan inisiasi dari Wali Kota Jambi, Syarif Fasha. Anggota Komisi IV DPRD Kota Jambi, Kemas Faried Alfarelly berharap, sekolah gratis bisa ditambah lagi atau bahkan anggarannya diperbesar.
“Inilah yang kita upayakan fungsi legislatif dari penganggaran bisa menyentuh warga yang tak mampu sekolah. Kalau bisa ditingkatkan lagi, dan tepat sasaran serta bisa dimanfaatkan warga,” kata dia.
Per siswa lanjut Faried, mendapatkan bantuan senilai Rp 100 ribu per bulan. Untuk tingkat SD saja kata dia, ada sekitar 700 siswa yang tercover KJC tersebut. “Dari hasil RDP beberapa waktu lalu, realisasi tahun ini sebesar Rp1,8 miliar. Baik itu tingkat SD, SMP dan lainnya,” jelasnya.
Memang dijelaskan Faried, untuk mendapatkan program KJC ini harus memenuhi beberapa indikator yang ditetapkan. Di antaranya adalah, di mana pihak RT dan Lurah kiranya berperan mendata, mana warga yang bisa atau layak mendapatkannya.
“Baru nanti Disdik memverifikasinya dan inilah diharapkan bisa tepat sasaran. Tentu nanti mengenai hal ini juga kita koordinasikan juga dengan Dinsos melalui RDP, melihat berapa banyak yang belum tersentuh. Kiranya masih banyak, tentu kita dorong untuk menambah kuota sekolah atau KJC. Pemerintah saya rasa juga pemikirannya begitu,” tukasnya.
Diberitakan sebelumbya, Pemkot Jambi saat ini telah menetapkan lima sekolah swasta gratis. Sekolah tersebut didanai APBD Kota Jambi setiap tahunnya. Dana langsung diberikan kepada siswa yang bersangkutan, yang sebelumnya telah lulus verifikasi.
Kabid Pembinaan SD Disdik Kota Jambi, Sugiyono mengatakan, lima sekolah swasta yang ditunjuk Pemkot Jambi untuk menjalankan sekolah gratis antara lain adalah Yayasan Pertiwi, Karya Mandiri, Pelita Raya, Yayasan Kesejahteraan Pegawai Pertamina (YKPP), dan Yayasan Pendidikan Wanita Islam (YPWI) Jambi.
Untuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), baru di Yayasan Pertiwi. Sebab, pemerintah tidak bisa lagi menganggarkan untuk jenjang SMA, sebab statusnya kini telah menjadi kewenangan pemerintah Provinsi Jambi.
Diharapkan masyarakat termotivasi untuk bisa meraih pendidikan yang lebih tinggi lagi.selain itu dapat membantu mengurangi angka putus sekolah di Kota Jambi.
“Itu kita anggarkan dananya setiap tahun, dan ada juga daftar tunggunya. Jadi kalau ada yang masuk tahun ajaran baru itu dananya sudah siap,” katanya.
Saat ditanya kemungkinan sekolah gratis tersebut akan diperbanyak, dia mengatakan bahwa hal itu sangat memungkinkan tergantung dari kebijakan Walikota Jambi. Beberapa Kecamatan yang belum ada di antaranya adalah Danau Teluk dan Pelayangan.
“Memang di tengah kondisi seperti sekarang, kondisi pandemi, sekolah-sekolah seperti ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” tukasnya. (adv)
Discussion about this post