Oleh : Dr. Noviardi Ferzi (Pengamat)
ECO REVIEW – Momen libur lebaran tahun 2022 mampu menghadirkan perputaran ekonomi yang sangat besar. Tak tanggung-tanggung, nilai perputaran ekonomi mencapai Rp72 triliun.
Perhitungan ini mengacu rata-rata pengeluaran wisatawan lokal pada tahun 2020 mencapai rata-rata Rp1,5 juta. Asumsi paling pesimistis akan ada 48 juta pemudik lebaran, maka total uang yang dikeluarkan oleh seluruh pemudik selama momen lebaran dapat mencapai Rp72 triliun.
Lalu ada juga perhitungan optimis dari Bank Indonesia (BI) yang mencatat perputaran uang dari aktivitas mudik pada periode Lebaran 2022 diperkirakan tembus Rp8.000 triliun atau tumbuh 4,26 persen dibanding perputaran uang pada bulan-bulan biasanya, yakni Rp7.672,4 triliun.
Angka ini diperoleh dari perhitungan total pemudik lebaran tahun ini yang disurvei Kementerian Perhubungan mencapai 80 juta orang, baik lewat perjalanan darat, udara, maupun laut.
Selama ini momentum mudik libur lebaran akan berdampak signifikan pada peningkatan konsumsi rumah tangga, yang mana sektor ini merupakan kontributor terbesar pada pertumbuhan ekonomi.
Peningkatan biasanya terjadi di sisi konsumsi untuk makanan dan minuman, pakaian, transportasi, serta hotel dan restoran pada periode mudik lebaran. Sumbangan ketiga sektor tersebut mencapai sekitar 25 persen pada konsumsi rumah tangga, sehingga fenomena mudik akan sangat berpengaruh pada konsumsi rumah tangga.
Dengan begitu momen mudik lebaran bisa meningkatkan perputaran uang sebanyak 10 persen dan mampu berkontribusi 25 persen lebih pada pertumbuhan ekonomi kuartalan.
Prediksi sementara usaha penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum (kuliner) akan mendapatkan dampak yang sangat positif. Untuk itu perlu strategi yang membuat para pemudik untuk membelanjakan uangnya pada produk dan jasa di daerahnya sehingga mampu berkontribusi positif dalam pemulihan perekonomian di daerah.
Situasi ini memberikan dampak besar terhadap perputaran uang di daerah, uang beredar yang sangat besar ini berdampak positif pada perekonomian.
Perputaran uang, juga akan dirasakan oleh berbagai sektor usaha, mulai dari transportasi, makanan dan minuman, akomodasi, hingga pariwisata.
Selain itu, tunjangan hari raya (THR) bagi PNS dan pekerja swasta wajib dibayar penuh setelah sempat tersendat pada tahun-tahun sebelumnya akibat tekanan ekonomi akibat pandemi.
Belum lagi, sokongan pemerintah melalui Bansos dan bantuan langsung tunai (BLT), hingga bantuan subsidi gaji kepada pekerja terdampak. Berbagai instrumen ini yang terakumulasi menjadi perputaran uang lebaran. (***)
Discussion about this post