Jambiday.com, JAMBI- Wakil Ketua I DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata, menyoroti persoalan antrean panjang pasien yang hendak berobat di sejumlah rumah sakit daerah, terutama RSUD Raden Mattaher Jambi. Menurutnya, antrean yang masih sering terjadi menunjukkan perlunya pembenahan mendasar dalam pelayanan kesehatan pemerintah.
Sorotan ini muncul setelah Ivan menerima keluhan langsung dari masyarakat melalui WhatsApp, termasuk sebuah video berdurasi 42 detik yang memperlihatkan membludaknya pasien di ruang pendaftaran. Dalam video itu terdengar suara perekam yang mengatakan:
“Inilah suasana antrian berobat di rumkit Raden Mattaher, terjadi penumpukan pasien. Hanya karena menunggu antrian administrasi, loket banyak tetap petugas kosong. Kita tidak tahu apakah setiap hari begini ya, sudah jam 08.45 WIB ini.” ucapan di video.
Ivan menyebut kondisi ini sangat memprihatinkan, karena masyarakat justru mendapatkan kesulitan saat hendak memperoleh layanan kesehatan.
“Warga datang dini hari, tapi hanya untuk menunggu berjam-jam. Antrean tidak bergerak, petugas loket tidak lengkap. Ini sangat disayangkan,” tegur Ivan.
Menurutnya, rumah sakit semestinya menjadi tempat memberikan solusi kesehatan dan pelayanan prima, bukan menambah keluhan baru bagi masyarakat.
“Selayaknya rumah sakit menjadi tempat masyarakat berobat dan sembuh, bukan justru menambah stres karena layanan lambat,” tegasnya.
Lebih jauh, Ivan menekankan bahwa sebagai rumah sakit rujukan utama milik pemerintah provinsi, RSUD Raden Mattaher harus mampu mengubah citra pelayanan publik.
“RSUD Raden Mattaher harus merubah image dari serba lambat dan lama menjadi gerak cepat, tepat, dan responsif terhadap keluhan masyarakat,” ujarnya.
Ivan menegaskan, dengan besarnya anggaran daerah yang dialokasikan serta lengkapnya sarana dan prasarana di RSUD, peningkatan pelayanan publik adalah keharusan.
“Anggaran besar, fasilitas lengkap, maka SDM pun harus mumpuni, disiplin, dan siap beradaptasi dengan layanan digital modern,” tambahnya.
Ivan juga mengungkapkan bahwa ia langsung mencoba menghubungi pihak manajemen RSUD Raden Mattaher saat menerima laporan tersebut. Ia menelpon Plt Direktur RSUD Raden Mattaher, dr. Ike Silviana, namun panggilannya tidak direspons.
“Setelah saya telepon Plt Direktur tapi tidak diangkat, akhirnya saya hubungi Wadir Pelayanan dr. Anton. Alhamdulillah respon cepat, dan beliau menyatakan akan segera menindaklanjuti kondisi tersebut,” jelas Ivan.
Dorong Digitalisasi Pelayanan
Ivan kembali menegaskan pentingnya percepatan digitalisasi layanan, mulai dari pendaftaran online, antrean elektronik real-time, rekam medis digital, hingga pembayaran non-tunai.
“Digitalisasi adalah keharusan. Banyak rumah sakit lain sudah menerapkan sistem pendaftaran dan antrean online. Pasien daftar dari rumah, datang sesuai jadwal, tidak ada penumpukan,” terangnya.
Ivan berharap kejadian ini menjadi pemicu evaluasi besar di RSUD Raden Mattaher dan pelayanan kesehatan di Jambi secara umum.
“Masyarakat berhak mendapatkan pelayanan terbaik. Pemerintah harus sigap dan hadir memastikan pelayanan kesehatan berjalan cepat, tepat, dan transparan,” tutupnya. (OYI)








Discussion about this post