Jambiday.com, JAMBI- Ketua DPRD Kota Jambi, Kemas Faried Al Farelly, menaruh perhatian serius terhadap kondisi drainase di sejumlah titik di Kota Jambi yang kerap menimbulkan genangan air saat hujan deras. Ia bahkan turun langsung ke lapangan meninjau kawasan Jalan Sultan Agung, Simpang Pulai, Kecamatan Danau Sipin, pada Rabu (05/11/25) kemarin. Salah satu lokasi yang belakangan ini menjadi sorotan karena genangan air yang cukup parah hingga mengganggu aktivitas warga dan arus lalu lintas.
Kemas Faried menyebut persoalan drainase tersebut tidak bisa diselesaikan secara parsial. Menurutnya, diperlukan kolaborasi kuat antara pemerintah kota, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi, serta dukungan politik dari tingkat provinsi dan pusat agar penanganannya bisa menyentuh akar masalah.
“Ini bukan sekadar urusan teknis, tapi menyangkut tata kelola infrastruktur kota yang harus dikerjakan secara terintegrasi. Kami di DPRD Kota Jambi siap mengawal dan mendorong agar program penanganan drainase ini benar-benar terealisasi,” ujarnya di sela peninjauan lapangan.
Permasalahan di Jalan Sultan Agung sendiri berada dalam kewenangan BPJN Jambi, karena saluran drainase di kawasan tersebut merupakan bagian dari jaringan infrastruktur jalan nasional. BPJN Jambi telah mengonfirmasi bahwa genangan di kawasan itu memang termasuk dalam wilayah tanggung jawab mereka, dan rencana perbaikan akan masuk dalam program tahun 2026, dengan mengganti saluran lama menjadi box culvert berkapasitas besar.
Kemas Faried menegaskan, pihaknya tidak bekerja sendiri dalam memperjuangkan perbaikan infrastruktur kota. Ia terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan wakil rakyat dari Partai Golkar di DPRD Provinsi Jambi, terutama dengan Wakil Ketua I DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata, yang dikenal memiliki pengalaman dan kompetensi tinggi di bidang teknis infrastruktur.
“Saya terus berkoordinasi dengan Bang Ivan Wirata, karena beliau sangat memahami persoalan teknis di lapangan. Beliau pernah menjadi Kadis PU termuda, Kepala Balai termuda, hingga Satker termuda. Kolaborasi seperti ini sangat membantu kami di daerah untuk memperjuangkan aspirasi warga,” jelas Kemas Faried.
Lebih jauh, Kemas Faried menilai bantuan Ivan Wirata tidak hanya terasa di tingkat provinsi, tetapi juga hingga ke level kementerian. Berkat pengalaman dan jejaring luas yang dimiliki Ivan, banyak isu strategis daerah termasuk soal perbaikan drainase dan infrastruktur jalan nasional bisa dikomunikasikan langsung ke kementerian terkait.
“Bang Ivan punya akses dan kemampuan komunikasi yang sangat baik, bukan hanya di provinsi tapi juga sampai ke kementerian. Itu yang membuat kolaborasi kami semakin kuat dan efektif. Banyak program pusat yang bisa kita dorong berkat jejaring dan komitmen beliau. Kita ketahui bersama beliau (ivan) pernah menjadi Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera VI,
Sekretaris Dinas PU Prov Jambi dan juga Kepala Dinas PU Provinsi Jambi. Tentu pengalaman tehnis lapangan sangat berguna untuk bekerja sebagai wakil rakyat,” tambahnya.
Menurut Kemas Faried, sistem kerja kolektif antar legislator Golkar ini telah terbentuk secara alami dengan prinsip saling menopang dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat.
“Kami di Partai Golkar percaya bahwa suara rakyat adalah suara Golkar. Setiap langkah kolaboratif yang kami ambil, baik di kota, provinsi, maupun pusat, selalu berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, BPJN Jambi menyebut kondisi drainase di sejumlah ruas jalan nasional di Kota Jambi memang sudah tidak memadai. Saluran yang sempit, tertutup sedimen, dan dipenuhi sampah menjadi penyebab utama genangan. Upaya pembersihan rutin sudah dilakukan di beberapa lokasi, termasuk di ruas Muaro Tebo – Sei Bengkal – Batas Batanghari – Simpang Niam – Lubuk Kambing, namun perbaikan permanen tetap dibutuhkan.
Kawasan Sultan Agung, Simpang Pulai, dan Lorong Karang Anyar menjadi titik genangan paling rawan. Warga mengeluhkan air yang tidak surut berjam-jam setelah hujan, akibat saluran kecil dan sumbatan dari sampah rumah tangga.
Data dari Portal Ruang Data Pemerintah Kota Jambi menunjukkan bahwa sektor drainase masih menjadi pekerjaan besar bagi kota ini. Meski indikator seperti panjang drainase dan rasio saluran dalam kondisi baik sudah tercantum, namun data kuantitatif lengkap belum dipublikasikan. (OYI)







Discussion about this post