Jambiday.com, JAMBI- Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDi) Provinsi Jambi menggelar acara “Ngopi Bareng” bersama Polda Jambi sebagai bentuk silaturahmi dan evaluasi pasca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun sinergi antara berbagai pihak dalam menjaga kondusivitas demokrasi di Provinsi Jambi.
Acara yang berlangsung di Dpathi Cafe ini dihadiri oleh Presidium JaDi Provinsi Jambi, DR Nuraida Fitri Habi, Wadir Intelkam Polda Jambi Polda Jambi, AKBP S Bagus Santoso, JaDi Provinsi Jambi, Ribut Suwarno, Sekretaris JaDi Jambi, Asriyadi, Ketua KoPi PeDe Jambi, M Farisi, Direktur Lembaga Riset, PuTin, Anggota KI Provinsi Jambi, Indra Lesmana dan Ketua JaDi dari berbagai kabupaten di Jambi.
Menurut Fitri Habi-sapaan akrab ketua Presidium JaDi Jambi, acara tersebut bersifat kilas balik Pilkada 2024 dengan berbagai cerita dan dinamika. Dan semua yang hadir merupakan tokoh sejarah di bidang masing-masing.
“Di sini hadir pengurus JaDi berbagai kabupaten, seperti Batanghari, Tebo, Tanjab Barat, Muaro Jambi. Dan semua memiliki kompetensi di bidang masing-masing. Nanti kita sharing, berbagai dinamika dan identifikasi masalah yang timbul saat Pilkada kemarin di daerah masing-masing. Jadi bahan evaluasi, dan membantu pihak Polda Jambi dalam mencegah ataupun mengatasi ke depannya,” ujar Fitri, wanita ramah yang juga mantan anggota KPU Provinsi Jambi Dia periode ini.
Dipandu oleh JaDi Provinsi Jambi, Ribut Suwarno, diskusi santai dan ringan dalam bentuk FGD ini, akan menyoroti berbagai aspek penyelenggaraan Pilkada 2024. Termasuk evaluasi keamanan, partisipasi pemilih, serta tantangan yang dihadapi selama proses demokrasi berlangsung.
“Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk refleksi dan mencari solusi guna memperkuat demokrasi di masa mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan dari Polda Jambi, Wadir Intelkam Polda Jambi, AKBP S Bagus Santoso, menegaskan komitmen kepolisian dalam menjaga stabilitas keamanan pasca Pilkada serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga persatuan.
“Kami berharap pasca-Pilkada ini, seluruh pihak dapat kembali bersatu demi kemajuan Jambi,” katanya.
Ketua JaDi Batanghari, Aris membahas dinamika dan pengalaman mereka saat menjadi pemantau Pilbup Batanghari terkait kotak kosong. Sedangkan Muaro Jambi, Sudirman berbagi soal jumlah kandidat Pilbup yang berjumlah empat orang. Dan rendahnya partisipasi warga dikarenakan minimnya sosialisasi Pilkada. Sedangkan JaDi Tanjab Barat Suroso, berbagi pandangan dan pengalaman mereka dalam untuk menyukseskan Pilkada 2024. Hal yang sama diutarakan oleh Ahdiyenti, yang juga mantan anggota KPU Provinsi Jambi, bahwa pelaksanaan Pilkada selalu ada dinamika di tiap daerah.
Sedangkan M Farisi, Ketua KoPi PeDe Jambi mengajak penggiat Pemilu agar menginisiasi soal perubahan dan evaluasi UU Partai Politik. Dan terkahir Direktur Lembaga Riset PuTin Jambi, Fakhruddin membahas mengenai kurangnya kaderisasi Partai Politik di tengah dinamika perebutan suara di masyarakat. Dan Indra Lesmana, Anggota KI Provinsi Jambi berbagi pengalaman terkait pelaksanaan Pilkada dari tahun ke tahun.
Menutup acara, Presidium JaDi Jambi, Fitri Habi mengajak agar FGD seperti ini terua dilaksanakan. Selain sebagai wadah komunikasi yang efektif antara penyelenggara pemilu, aparat keamanan, dan masyarakat sipil juga demi demokrasi yang lebih baik di masa depan.
“Sebenarnya masih banyak yang harus dibahas, hanya saja keterbatasan waktu. Yang pasti, kita sama-sama membantu dan mencegah penyebaran Hoaks di Jambi. Agar bisa mengedukasi masyarakat Jambi terkait pelaksanaan Pemilu di Jambi,” tegasnya. (OYI)
Discussion about this post